Seri LPM #2 di Pamkasan

SURABAYA, agrobisburung.com – Kejadian hangat pasca latber road to HK Cup di Pakong Pamekasan yang terlanjur bergulir memang memunculkan banyak tanda tanya apa, bagimana dan mengapa kejadian sebenarnya terjadi. Tentu kebijaksanaan, pola pikir yang profesional saat mengambil keputusan harus bisa di kedepankan untuk menuntaskan semuanya, tidak boleh ada unsur kepentingan pribadi, emosional dan lain sebagainya.  Semua menjadi awal untuk menatap masa depan yang lebih baik dan sekali lagi semua perlu di awali serta menjadi lumrah jika itu mendapat pro dan kotra, namun harus dipertimbangkan secara matang agar tidak menjadi sebuah permasalahan baru.

suasana lomba

Namun terlepas dari apa bagaimana dan mengapa itu terjadi sebaiknya kita bersama sama menarik benang merah. Banyaknya kasus kasus penjurian yang diprediksi ataupun terjadi sungguhan “bermain” dengan peserta atau sebaliknya adalah “penyakit akut” di dalam lingkarannya. Sejak lama permasalahan juri selalu menjadi “duri dalam daging” menyakitkan dan sangat menganggu. Semuanya (elemen P3SI dari pusat sampai tingkat bawah) selalu memberikan perhatian lebih kepada juri, bahkan sebelum lombapun juri masih di berikan arahan bagaimana aturan pejurian di dalam lomba. Padahal semuanya sudah menjadi menu wajib “sarapan pagi” buat juri, namun kenyataannya terkadang tidak sesuai harapan.

Korps Juri P3SI

“Kasus” di Pakong adalah bola panas, sangatlah bisa jadi bahan eveluasi buat semua, kronologis kejadian terungkap berdasarkan laporan tertulis dari dewan pengawas kepada Panitia lomba yang pada akhirnya terdisposisi ke kepada pengda pengda Se-Madura yang sudah membuat komitmen untuk memperbaiki kinerja juri. Sehingga terbitlah surat yang isinya mengejutkan banyak pihak, pro kontra bergulir, lomba yang dari pelaksanaan sukses besar menjadi seakan “ternoda” (walaupun tidak mempengaruhinya) setelah laporan dewan pengawas terbit. Tentu semuanya menjadi kerikil kesuksesan itu, nah pertanyaannya apakah ini perlu dibesar besarkan ???

Kebersamaan antar tokoh dan pengurus P3SI

Dan satu hal yang sangat menggelitik adalah bahwa semua komponen hobi itu seperti Juri, Peserta & Panitia merupakan komponen dasar dari hobi perkutut. Bahwa semuanya itu merupakan Simbiosi Mutualisme di Hobi Perkutut satu sama lainnya saling membutuhkan dan masing masing juga mendapatkan keuntungan. Sebuah kejadian juga di munculkan karena adanya sebab akibat sehingga sebisa mungkin sebab akibat itu tidak ada yang memulai atau melakukannya. Ketika salah satu kompoenen itu “terluka” maka yang lainnya itu terpengaruh, juri, peserta ; panitia itu menjadi perwujudan simbiosis mutualisme. Artinya satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling membutuhkan. Bayangkan saja jika lomba tanpa peserta, jika lomba tanpa juri ataupun lomba tanpa ada panitia semuanya tidak bisa berjalan.

Untuk itu bersikap bijak, professional memang sesuatu yang mahal tapi bisa dibeli, semuanya bisa salah – bisa ingkar, apa yang sudah terjadi seperti nasi yang sudah jadi bubur. Polemik sudah bergulir, harus ada pemahaman yang harus kita renungkan, mungkin bulan lalu sudah duduk semeja, namun duduk semeja itupun masih dibutuhkan lagi untuk menyempurnakan dan bisa terus di butuhkan selama itu bisa dilakukan. Dikemudian haripun duduk semeja juga selalu dibutuhkan.

Dan harus kita akui bahwa komitmen Pengda Se-Madura itu bagus dan mulia untuk memperbaiki semua yang “nakal”, kalau juri salah ya disanksi, kalau peserta yang salah yang di sanksi serta pula kalau panitia yang salah ya juga harus disanksi. Namun apakah sanksi itu menjadi senjata untuk membunuh “karakter” atau dengan penyebutan bahasa lainnya, tentu harus dihilangkan jauh jauh. Komponen (P3SI) yang lebih besar harus di libatkan, tokoh tokoh yang berkompeten diajak berkomunikasi, tidak ada kesemena-menaan, jangan sok-sokan. Padahal kita semua masih selalu sama sama belajar dan yang perlu diingat tidak ada yang pintar di hobi perkutut, siapapun orangnya.

Setidaknya ketika hobi perkutut itu semakin bertambah penggemarnya sementara juri yang ada yang itu itu saja dan organisasinya/pengda terus berbenah sewajarnya jika di tengah jalan ada masalah. Tapi semuanya butuh dikomunikasikan, duduk bersama dan selalu berhati dingin. Bravo P3SI & Kungmania Indonesia. *)

Tinggalkan Komentar