KPLS Semarang tasbihkan gantangan non Komersil & keuntungan lomba langsung buat anak yatim
SEMARANG. Gantangan yang satu ini memang berbeda dengan gantangan kebanyakan bahkan di blok tengah belum ada yang menerapkan konsep seperti ini. Adalah gantangan KPLS (Kamunitas Peternak Lovebid Semarang) yang berlokasi di Jaten 1 Pedurungan, Semarang yang menerapkan dan menasbihkan diri sebagai gantangan yang non komersil. Bahkan di setiap keuntungan sisa lomba yang diperoleh KLPS dalam sesi lomba setiap bulannya diperuntukkan membantu anak yatim. “Kita mengadakan semacam bhakti amal kepada anak yatim terutama di sekitar domisili para pemain yang datang di KPLS, ingat bukan di sekitar gantangan kami justru kami menginformasikan kepada semua pemain kami untuk memberikan data keberadaan anak yatim di sekitar lingkungan rumah para pemain untuk kita bantu,” jelas Mr Edo di sela sela latber.
Bahkan untuk sistem penjurian di KPLS juga menerapkan sistem yang berbeda yaitu setiap juri mempunyai hak memberikan bendera koncer ketika lomba usai. Biasanya korlap yang mengomando untuk penentuan koncer 3 besar, namun kalau di KPLS setelah usai lomba per kelasnya juri langsung menancapkan benderea kemenangan untuk tiga besar jadi juri mempunyai keputusan mutlak untuk memberikan bendera koncer. Sementara korlap mengawasi sekaligus membantu dan melengkapi nominasi juaranya. “Burung bagus selalu menonjol dan system penialian kita “voting” murni diatara juri yang bertugas, jadi kualitas juri benar benar terasah di KPLS. Sekali meleset memberikan bendera koncer juri juga kena denda dan juri terbaik tentu ada bonus menarik dari kami,” ungkap Mr Edo yang juga sebagai ketua KPLS.
Bahkan di setiap jadwal Minggu adalah milik peserta, latber minggu bukan milik gantangan karena semuanya untuk peserta. Di setiap even bahkan KPLS memberikan tiket free lomba untuk semua kelas dan hadiah tetap utuh, dijadwal latihanpun peserta bisa menilai bareng masuk di dalam gantangan. “Kita memang berbeda dan itu adalah konsep kami, anda suka bisa merapat di KPLS karena disini apa katanya peserta dan panitia hanya membantu mengatur supaya lombanya berjalan baik dan lancer,” papar Mr Sanding sang pengawas lomba.
Sementara di jalannya lomba kelas kelas LB penuh antusias, di LB Bintang A, Badut milik Agus Black yang sudah punya jam tinggi melenggang dikelasnya. di kelas LB Paud, Semox milik Mr jalu dari kembar Jaya mengusai dua kelas LB bay sekaligus yaitu A7 B. Di kelas kicauan, Kuang di kelas Kenari Standar menjadi yang terbaik pertama, di Murai Batu BOB, Halilintar jadi yang terbaik. Di BOB LB Koplo miolik Berto langsung bertahta di puncak. DI kelas Cucak Ijo BOB. leon Jr menjadi bintangnya.
Ketua:mr.edo
Pembina: IPDA Budi BP
IP :mr.gom
Pengawas: mr.sanding
Korlap: Iwan tato & munip
Tinggalkan Komentar