Delta BC Sidoarjo, Gantangan Jaman Now Manajemennya Ala Warung Kopi

Ditemui saat latber di Pasar Modern Jemundo ‘Puspa Agro’ Taman Sidoarjo, Kamis sore (15/11), pengelola gantangan Delta BC, Zainul Arifin yang akrab dipanggil Om Kis. Menuturkan, zaman now, lokasi gantangan letaknya saling berdekatan, orang seperti dirinya yang didapuk Pak Dadang, Ketua, sebagai ‘manajer’, di ibaratkan sedang melakoni usaha warung kopi.”Kayak kamis sore ini, Dewa 99 Medaeng atau di Krian juga mengadakan gelaran latber di waktu yang sama. Saya ibaratkan warkop, kita buka, sebelah kanan kiri ikutan buka, ramai juga. Di situ sebagai penyelenggara harus memutar otak supaya penghobi tetap betah di gantangan kita,” ujarnya
Apalagi, pria yang pernah megang lovebird ‘sianida’ tersebut, berujar, ada pengeluaran pasti yang harus dicover supaya gantangan tetap eksis.

“Di Puspa Agro ini, ada empat penyelenggara, selain kita (Delta BC). Ada Agro Community, Victory BC sama Rajawali. Masing masing ada biasa sewa pakai lokasi gantangan. Ini ilustrasi saja sekedar buat bantu mas-nya kalkulasi, satu bulan, katakanlah tujuh juta rupiah. Bisa dibayangkan, tiket dua puluh ribu, full peserta hadiah dua ratus lima puluh sampai tiga ratus ribu rupiah. Kalau tidak, antara seratus sampai seratus delapan puluh ribu rupiah, belum juri, korlap, kru sampai trofi piala, itu harus kita pikirkan juga,” imbuhnya.

Kalau warkop, biar ramai bisa menyeimbangkan kecepatan download dan browsing wifi, misalnya. “Kalau di kicauan, kemasan seperti juri harus solid serta fairplay. Kebetulan, dua belas juri kita sudah ikut Oriq Jaya Indonesia (OJI), mungkin tinggal menunggu hitungan waktu, launching Oriq Sidoarjo, ” tambahnya.
Hal tersebut, kolaborasi dengan rekan penghobi lain, dinilai mampu me-refresh atmosfir kicauan di gantangan Delta BC. Untuk detil latber, rutinnya diadakan sekitar 10 kelas, tiap hari Senin Kamis Sabtu jam 3 sore. Khusus Sabtu awal bulan, diadakan pagi full buat latpres. Untuk ‘kelas malam’, diadakan hari Rabu sama Minggu mulai jam 8. abiko.