BANDUNG, agrobisburung.com – Beginilah jika dua pemandu bakat handal dipertemukan di event nasional bergengsi Cinta Satwa Cup Sleman Yogyakarta (13-14/11/21). Defri Eyaka Cirebon dan BK dari Primarasa Team Bandung berada dalam “satu frekuensi” saat memantau burung nomor gantangan 12 (YDTR 321) di kelas piyik senior, yang berlangsung Sabtu (13/11/21). Di babak pertama, burung ini mengeluarkan suara emasnya yang akhirnya diganjar nilai 3 warna hitam oleh pengadil di lapangan. Di babak selanjutnya, 2-4 burung ini bahkan tak bunyi lagi, sehingga tak masuk nominasi kejuaraan.
Defri deal produk YDTR diwakili H RofikDefri bersama tim YDTR Ponorogo
Meski tak mempersembahkan piala untuk majikannya, namun burung ini tetap mendapat perhatian lebih dari kedua “pesohor” perkutut nasional asal Jabar ini. Usai lomba akhirnya Defri Eyaka yang beruntung mendapatkannya. Namun dalam hitungan jam, BK langsung merekomendasikan kepada Dede Primarasa agar segera mengambil alih burung tersebut. Deal, YDTR 321 resmi diambil Dede Primarasa, hanya selang beberapa jam setelah transaksi pertama antara Defri dengan Triaso Widodo YDTR Ponorogo. Burung ini pun kemudian diboyong ke Bandung dan diberi nama Lamborghini oleh BK.
Defri akhirya melepas kembali produk YDTR yang baru di take over ke dede Primarasa
Fenomena transaksi heboh Lamborghini pun membuat penasaran banyak kungmania Tanah Air. Sampai akhirnya membuahkan transaksi berseri untuk adik-adik Lamborgini. Lamborgini merupakan strip pertama dari indukan YDTR K.A5, yang bermaterikan jantan AMOS K.B2 dengan betina TRANS K.Argentina. Kemudian adiknya strip kedua diambil kungmania Ponorogo dan strip ketiga diambil Santos BIG Bandung. Hal ini membuat H. Syaiful HSF Pamekasan makin kepincut untuk mengambil alih Lamborghini agar bisa diboyong ke Pamekasan, Madura. Namun sayang, Dede Primarasa enggan melepasnya. Bahkan, untuk “menahan”-nya, Lamborghini pun dibandrol senilai 1 M oleh BK.
Defri Eyaka bersama H. Syaiful HSF.
Episode transaksi heboh ini pun belum berakhir. Tak bisa mengambil Lamborghini dan tak mendapat kesempatan memperoleh adiknya, H. Syaiful HSF Pamekasan pun akhirnya mengeluarkan jurus pamungkasnya. Ya, indukan Lamborghini yang menghuni kandang A5 dijebolnya dengan nominal Rp. 100 juta rupiah. Kesepakatan ini terjadi Sabtu (20/11/21) malam, yang dilakukan melalui Defri Eyaka, yang mempelopori terjadinya transaksi heboh ini. Sementara BK, sebagai pemandu bakat burung berkelas juga ikut mensupport penjebolan indukan Lamborghini ini.
Kolaborasi dua pemandu bakat burung prospek ini memang layak diacungi jempol. Betapa tidak, seekor burung yang tak masuk nominasi juara seperti Lamborghini di event sekelas Cinta Satwa Cup, bisa membuat geger jagat perkutut Indonesia. “Tak harus juara, tapi burung punya kelas tersendiri. Itulah keistimewaan Lamborghini,” ungkap BK, yang sebelumnya sukses merekomendasikan Superman (Sha-Sha Difa) kepada H. Kamil Pamekasan dan Rara Santang (Manila) kepada H. Sibli Pamekasan, yang keduanya masing-masing meraih juara 1 di kelas dewasa dan yunior Cinta Satwa Cup.
Hal senada juga diungkapkan Defri Eyaka. Lamborghini hanya bunyi sekali, tapi langsung kena hati. Itu lah yang menjadi alasan kenapa Defri berani ambil. Ternyata BK juga punya penilaian yang sama, sehingga transaksi heboh ini bikin gaduh dunia perkutut Tanah Air. “Ternyata kita satu frekuensi hingga terjadinya transaksi heboh ini,” tutur Defri Eyaka. AB-AMA/end
Tinggalkan Komentar