Penggemar Perkutut Menjamur, Lapang Baru Bermunculan, Gairah & Semangat Baru Menuju Jabar Bangkit di Pentas Nasional
BANDUNG, agrobisburung.com – Saat ini P3SI Pengwil Jabar beranggotakan 14 Pengda yang terdaftar, yakni Pengda Kota Bandung, Kab. Bandung, Cimahi, KBB, Cianjur, Purwakarta, Sukabumi, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Dari 14 pengda tersebut, sebagian besar memiliki lapang sendiri dan aktif menggelar kegiatan. Bandung memiliki 3 lapang, yakni Lanud Sulaiman, Soreang dan Xena BF. Kemudian, Tasikmalaya (Palem), Garut (Jl. Babakan Loa), Cianjur (Limbangansari & ASP), Purwakarta (Perhutani), Majalengka:(Djaber’s BF), Indramayu (Jangkar Mas), Cirebon (Cierna) dan Ciamis (Jimat Perkutut). Belum lama ini menyusul Sukabumi (Lembur Sawah) dan Sumedang (Cisarua), sedang bersiap-siap memiliki lapangan permanen yang memenuhi standar.
Saat ini hanya KBB dan Cimahi yang belum memilki lapangan, dan sedang dalam proses. Namun, untuk sementara kegiatan KBB & Cimahi bisa memanfaatkan fasilitas yang terdekat, yakni lapang Soreang. Seperti yang dilakukan KBB sejak awal Nopember 2021 menggelar latihan rutin di Soreang setiap Sabtu pagi. Sedangkan Kab. Bandung sudah sejak 5 tahun terakhir menggelar latihan setiap Kamis pagi di lapang sebelumnya (Si Jalak Harupat), dan kini pindah ke Soreang.
Sementara dari 12 lapang yang ada, saat ini hanya Indramayu dan Purwakarta yang tidak aktif menggelar lomba, terutama sejak pandemi covid-19 melanda negeri ini. Sedangkan dari 12 lapang tersebut, hanya beberapa saja yang termasuk lapang kategori besar dan layak menggelar lomba regional atau besar, yakni Bandung (Lanud Sulaiman), Tasikmalaya, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon yang baru berpindah dari Lapang TNI AL ke Ciperna. Sedangkan lapang Garut, Ciamis dan Soreang, masuk kategori sedang yang bisa menggelar maksimal lomba regional. Sementara sisanya, lapang Bandung-Xena, Cianjur, Purwakarta, Sukabumi dan Sumedang, saat ini hanya bisa menggelar lomba kecil atau latber saja karena keterbatasan lahan dan jumlah gantangan.
Selain lapang-lapang besar tersebut, di Jawa Barat juga bermunculan lapang-lapang kecil yang bisa digunakan untuk latihan lokalan. Keberadaan lapang ini hadir terutama diakibatkan pandemi covid-19, sejak awal tahun 2020 lalu. Diantaranya, lapang Karang Arum, Riga Padasuka (Bandung), Wilbar-Plumbon (Cirebon), Barak (Sumedang), yang biasa menggelar latber khusus hanging.
Dengan banyaknya lapang di Jabar, tentu merupakan angin segar bagi dunia perkutut Tanah Air, khususnya Jabar semakin bergairah. Terutama usai PPKM, meski dibayang-bayangi badai pandemi covid-19 yang entah kapan akan berakhir. Namun kungmania Jabar tetap optimistis dan mulai kembali beraktifitas menuju kondisi normal. Hal itu dibuktikan dengan mulai bermunculannya jadwal-jadwal lomba, baik di blok barat (Jabar:dan Jabodetabek) maupun blok Tengah dan Timur.
Harapan besar pun diutarakan kungmania, yang mengindikasikan kebangkitan Jabar di pentas nasional. Karena dengan bermunculannya lapang di Jabar merupakan efek dari semakin menjamurnya penggemar perkutut. Tidak hanya kembali aktifnya para pemain lawas dan tetap eksisnya para senior juga diwarnai dengan kemunculn para debutan potensial atau new comer yang bertalenta. Sehingga dunia perkutut Jaba pun semakin berwarna dan secara otimatis menghadirkkan persaingan yang akhirnya berdampak pada selektifitas burung berkualitas.
Menurut Asep ASP Cianjur, fenomena ini harus disambut baik. Karena ini menandakan era kebangkitan Jabar. “Saatnya Jabar bangkit. Ayo kita bersama-sama mendukung perkembangan bagus ini menuju Jabar Juara,” tandas pemain kawakan yang tetap eksis dan konsisten menelorkan burung juara hingga saat ini.
Hal senada juga diungkapkan H. Nono Ganesha Majalengka. Menurutnya, hal ini merupakan kabar yang menggembirakan bagi perkembangan perkututan di Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sebab dengan semakin banyaknya lapangan konkurs di Jawa Barat akan semakin meningkatkan semangat berkompetisi yang pada akhirnya menumbuhkan semangat para peternak perkutut di Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas ternakannya. Sehingga mampu bersaing dalam konkurs-konkurs yang diadakan oleh pengda-pengda yang ada di Jawa Barat. “Harapannya kedepan semoga gairah konkurs dan semakin banyaknya lapangan konkurs yg tersedia juga didukung oleh situasi dan kondisi yg kondusif dan perijinan yg mudah seiring dengan normalnya kembali kehidupan,” harap kungmania senior di Majalengka ini.
Begitu juga yang diutarakan Asep HSP ketua P3SI Pengda Kab. Bandung Barat (KBB), yang kepengurusanny baru terbentuk dan resmi dilantik setahun lalu. Ia berharap agar perkutut semakin memasyarakat dimana-mana, khususnya di Jabar. Perkutut semakin diminati oleh semua kalangan. Untuk Jabar khususnya, lebih ditingkatkan profesionalismenya bagi para pengurus dan panitia konkurs/latber. Sebab P3SI itu tatacara dan aturan berorganisasi sudah matang dan jelas diatur didalam AD/ARTvP3SI. Tinggal pelaksanaan dilapangan yang perlu lebih diikuti penerapannya. “Sebagai keluarga baru di Pengwil Jabar, saya juga mengikuti perkembangannya. Tentu hal ini juga jadi motivasi bagi KBB agat lebih giat lagi, khususnya dalam pengupayaan lapang,” ungkapnya. AB-AMA/end
Tinggalkan Komentar