Om Rigo di markas Rigo BF Majalengka, dan aktifitasnya di arena lomba puter pelung P5SI Pengda Majalengka.

MAJALENGKA, agrobisburung.com – Om Rigo Majalengka termasuk pemain puter pelung yang baru aktif di dunia kwok mania. Baru setahun lebih, Om Rigo menggelutinya. Tepatnya, 28 Maret 2020, diawali dengan didaulatnya Om Rigo sebagai ketua P5SI Pengda Majalengka oleh rekan-rekan senior kwok mania Majalengka. “Termotivasi dari efek diombang ambing oleh tiupan angin dari arah penjuru hobi. Akhirnya munculah ide untuk menggeluti hobi dan berkarir untuk mengais rejeki. Hobi, Happy, Hoki,” ujar Om Rigo.

Om Rigo di markas Rigo BF Majalengka, dan aktifitasnya di arena lomba puter pelung P5SI Pengda Majalengka.
Om Rigo melanjutkan, setahun lalu dirinya dilamar para senior puter pelung dari Jabar untuk mengibarkan dan meramaikan puter pelung di Majalengka. “Saya terima lamaran itu, walaupun aku sendiri belum tahu dan belum mengenal puter pelung. Namun, ini adalah suatu tantangan buat saya pribadi. Mampukah saya membuktikan untuk keberhasilan? Dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2020, saya blusukan seorang diri sampai ke pelosok-pelosok perkampungan Majalengka, diantaranya Bantarujeg, Cikijing, Talaga, Maja, Jatitujuh, Ligung, Jatiwangi, Leuwimunding, Rajagaluh, Ujung Jaya, dan Kadipaten. Bahkan saya  masuk wilayah Ciayumajakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan) untuk memperkenalkan, sekaligus tebar virus puter pelung. Tak kenal panas, tak kenal hujan, mau disiang hari ataupun malam hari,” ceritanya.

Berprestasi di lapangan
Bahkan, ungkap Om Rigo, ia hampir frustasi berjuang seorang diri. Hinaan yang sangat menyakitkan, cemoohan, ejekan dan fitnahan datang dari segala arah. “Alhamdulillah bulan September saya aktif di media sosial Facebook dengan seseorang untuk siap ikut meramaikan puter pelung. Namanya Pery Aprianto. Akhirnya beliau diangkat sebagai wakil ketua P5SI Pengda Majalengka,” ungkapnya.
Itulah sekilas pengalaman dan perjalanan Om Rigo di puter pelung. Sekarang, burung yang dulu dibilang ‘katro’ malah sekarang jadi burung yang banyak digemari orang. Harga yang dulunya murah banget,, sekarang harganya menyesuaikan.”Semoga inspirasi ini bisa buat motivasi saya untuk tetap belajar,, belajar, dan belajar dibidang puter pelung, dan sekaligus belajar ternak untuk mengais rejeki,” tuturnya.
Di arena lomba, Rigo Bird Farm, juga eksis menelorkan burung juara. Beberapa jagoan Rigo BF diantaranya, Bravo (Rigo 54) dan Anggareksa (SMD 67). Prestasi yang pernah diraihnya, antara lain pada 27 Desember 2020 pernah juara 3 LBDN Ciayumajakuning di Cirebon. Kemudian, 12 Februari 2021 juara 2 LBDN Regional di Majalengka. Dan, 2 April 2021 juara 2  Regional Majalengka. “Pernah punya gacoan juara 1. Namanya Si Bozes. Tapi langsung dibeli salah seorang kwok mania Majalengka, dengan mahar sesuai kualitas (A30),” katanya.
Di kalangan kwok mania blok Jabar, Om Rigo dikenal sebagai ahli seting pakan buat burung lomba. Kemudian, ia juga dikenal sebagai salah seorang yang sukses mempersatukan kwok mania  Ciayumajakuning. Walaupun beda baju dan beda wadah, tetap satu hobi. Tidak mau pecah belah. P5SI dan P4SI Ciayumajakuning bersatu. Ia juga menjadi pelopor LBDN non teriak, dan yang lebih dahulu menerapkan lomba non teriak.”Program selanjutnya, ini baru wacana, akan diagendakan pada 22 Agustus 2021, saya akan menggelar lomba Regional di Desa Gandawesi, Ligung. Jika tdak ada halangan, insyaalloh. Terutama pandemi,” ujar Om Rigo, di markas Rigo BF, yang beralamat di Dusun Gandalaksana No 43, Desa Nanggerang, Kec. Leuwimunding, Kab. Majalengka, Jawa Barat. AB-AMA/end

Tinggalkan Komentar