PEKALONGAN, agrobisburung.com – Gelaran menarik di Pekalongan dengan tajuk Srikandi Pantura Cup 1, Sabtu (14/11) bertempat di stadion Hoegeng Pekalongan banyak di datangi para pemain dari berbagai kota di pulau jawa karena penasaran dengan suguhan panitia di mana semua yang terlibat di penjurian merupakan juri juri wanita terpilih dari berbagai kota di pulau jawa, tetapi sempat di sayangkan kekompakan para juri di sini belum memiliki titik klik satu sama lain karena tak dipungkiri dari berbagai juri wanita yang hadir merupakan comotan dari berbagai EO dengan pakem penilaian yang berbeda sehingga masih sedikit terlihat kurang kompak dalam melakukan eksekusi di lapangan.

Aksi borong juara crew Asha BF

Asha BF dari solo yang datang lebih awal untuk menikmati penjurian dari srikandi muda ini tanpa di kawal sang owner Mr.Supri Asha melakukan aksi borong juara di berbagai kelas dengan mengandalkan berbagai amunisi yang bisa dibilang baru seperti kacer Conan dan Sabda Alam yang menyabet juara 1,2,2 dan 4, cucak hijau Bandit dan Panglima Juara 1,2 dan murai Putra Lawu dan Paku Alam yang mendominasi di juara 1,2 dan 3.

Egi Raja Ngurak posisikan Baladewa sebagai murai terbaik

Sementara itu datang dari kota Tegal Mr.Egi Raja Ngurak yang membawa dua amunisi murai batunya Baladewa dan pelapisnya Bledek, kuarang beruntung di MB bledek yang hanya mengantongi posisi 5 besar tak surutkan semangat pemilik 40 kandang breeding murai batu yang di beri nama Raja Ngurak BF ini untuk mengoptimalkan kinerja ujung tombaknya MB Baladewa dan benar di penampilan Baladewa akhirnya mendapatkan predikat murai batu terbaik karena menurut penilaian panitia  dari segi gaya pembawaan lagu dan volumenya murai batu Baladewa layak mendapatkan predikat terbaik ini.

Diesel pemanasan menuju BNR Satoe

Sementara itu di kelas kacer utama dengan tiket 500k Diesel milik Beton dari Banteng SF Sukoharjo menjadi yang terbaik dengan gaya full buka ekor sambal melantunkan roll nya mengunguli lawan lawanya, “ Ini hanya pemanasan dan mampir sebelum lanjut ke BNR Satoe, semoga di ibukota Diesel masih mau kerja maksimal seperti disini” ucap Beton sang pemilik.

Cendet Tsunami masih mampu podium di sesi awal

Dikelas Cendet Berbagi jura Tsunami milik Cholil AJK SF Purwodadi dan Barometer milik Boni Pekalongan di sesi pertama kedua cendet yang sering menduduki tangga juaran di berbagai gelaran ini tampil berdampingan dan saling serang adu materi dan durasi dengan hasil akhir Tsunami menjadi yang terbaik, di balas di sesi ke dua Barometer seakan membalas di sesi sebelumnya langsung tancap gas dengan gaya nagen satu titik mampu memikat hati juri untuk menhanjarnya dengan koncer A mutlak.

Boni rela berbagi juara dengan Tsunami

Gelaran selesai molor dari jadwal yang sudah ditentukan dari rencana sebelumya selesai pikul 17:00 dan harus menutup sesi terakhir di pikul 19:00 karena banyaknya permintaan tambahan kelas dari para pemain, Wisnu sebagai penyelengara lomba memohon maaf bila masih ada kekurangan dan sampai bertemu di gelaran selanjutnya. AB-AGU

Tinggalkan Komentar