BOGOR, agrobisburung.com – Kungmania yang satu ini kiprah di hobi perkutut sudah 22 tahun lamanya. 19 tahun diantaranya lebih banyak berkiptah di “balik layar” membesarkan beberapa farm yang memiliki kontribusi mencetak burung burung handal.

ITAS, OWNERNYA ITS BF YANG MENCETAK PRIMADONA JAWARA TIM AMUSE BANGKALAN

Seiring berjalannya waktu Itas Alni mulai mengakhiri kelananya dengan mulai membesarkan farmnya sendiri dengan nama ITS Bf di tahun 2018. Bermodal pengalaman menangani farm farm yang bisa mensupport lahirnya burung burung hebat tentu Itas Alni sangat siap membesarkan ITS bf farm kebanggaannya.

ITAS (NO 2 dari kanan) SAAT MENERIMA PIALA PRIMADONA DI PEKALONGAN

Waktu selama 2 tahun mengolah materi indukan kandang ITS BF langsung membuahkan hasil sesuai prediksinya, dari 9 petak kandang ternak terbaiknya muncullah produk burung lomba. Adalah Primadona jawara handal milik H Gunawan Amuse Bangkalan yang memang sudah terpantau langsung bikin kejutan di beberapa kali latber/ latihan di Madura. Bahkan di Pekalongan Primadona bikin sensasi melejit di posisi kedua kelas dewasa bebas.

Jawara Primadona milik H Gunawan Amuse merupakan produk ITS K-4 (HD 46 x JBN K-Irama agung). Kemunculan jawara Primadona bukan aji mumpung buat Itas, semua sudah direncakan sebelum trah trah terbaik dari MMC 2, MLT, Irama Agung, Marlin, Kaisar, Cristal plus trah baru Halmahera.

Nah dari trah basicblood inilah Itas ITS membesarkan farmnya, tentu tidak asal ternak. Ada prinsip breeding yang di pegangnya dalam beternak yaitu yang utama adalah trah indukan harus punya mental yang bagus dan harus juga dari trah jawara. Setelah itu Itas menilai kualitas air suara dan juga dasar suara, lalu mempertimbangkan jalan tengahnya harus kuat.

MARKAS SEDERHANA ITS BF

Setelah prinsip dasar breeding di penuhi barulah kemudian lihat individu (trahnya) diturunkan dari jantan atau betina. Selain itu juga saat penjodohan berjalan trah betina harus di cross dengan beberapa jantan. Hasil dari crossing (F1) kemudian di cross lagi dengan trah terbaik.

Itas juga berani menganti salah satu pasangan yang dianggap kurang cocok setelah dipantau selama proses penjodohan dan jiwa itu harus dimiliki setiap peternak. ” Saya sangat berterima kasih atas semua yang saya dapatkan dari ilmu perkutut. Terutama kepada H Azis HAAS BF Cirebon yang jadi mentor saya di hobi perkutut, berkat beliaulah saya bisa semakin memahimi ilmu breeding perkutut,” tutur Itas yang dalam usahanya selalu di selipkan doa dan iktiar. AB-END

Tinggalkan Komentar