Lucas KLG (tengah) &' Zainal ZN (kanan).

BANDUNG, agrobisburung.com – Sebetulnya dunia perkutut bukan hal yang baru bagi Lucas Hartopo. Karena sejak akhir 90-an ia sudah menyukai burung perkutut. Di sela-sela tugasnya di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Lucas menyempatkan mampir ke beberapa peternak di Bandung. Waktu itu ia hanya sekedar suka saja, dan sempat memelihara beberapa ekor untuk dinikmati di rumahnya. Bahkan, pada awal 2000-an ia sempat ternak dengan mendirikan beberapa kandang. Namun karena kesibukannya hobinya ini hanya berjalan apa adanya. Hingga akhirnya berhenti ternak karena merasa tidak maksimal. 

Lucas KLG (tengah) &’ Zainal ZN (kanan).

Dua tahun menjelang pensiun, pada 2018 lalu ia menyatakan kembali ingin aktif didunia hobi burung perkutut. Kemudian ia mulai mengumpulkan lagi perkutut-perkutut pilihan dari beberapa peternak di Bandung. Kemudian setahun sebelum pensiun, ia mulai membangun kembali 10 kandang di kediaman barunya di wilayah Kab. Bandung Barat. Kini, usai pensiun pertengahan 2020 lalu, ia bisa fokus di kandang dan lomba. 
“10 kandang sudah terisi indukan pilihan, baik dari peternak Bandung maupun blok Timur. Sudah ada beberapa yang mulai nampak hasilnya,” ujar Lucas. 

SIAP BEKERJASAMA MENCETAK BURUNG BURUNG LOMBA

Ya, dari 10 kandang KLG yang produksi. Mayoritas materi berasal dari ZN BF Bandung. Karena sebelumnya Lucas banyak mengambil indukan dari ZN. Selain itu, ia kombinasikan dengan mateti dari JBN dan lain-lain. Bahkan, kini beberapa anakan KLG juga sudah mulai masuk formasi kandang unggulan. Salah satu kandang LLG yang sudah memperlihatkan potensinya adalah pasangan KLG dengan betina ZN. Salah seekor anaknya yang bernama Martil, sudah membuktikan bakatnya dengan merebut juara 9 di Konkurs Regional P3SI Pengda Kab. Bandung, di Soreang (23/8) lalu. 
“Ini anak pertama KLG yang tampil perdana di lomba. Meski hanya masuk nominasi juara 9, disyukuri saja,” ungkap Lucas. 

Selanjutnya, Lucas yang mengaku banyak belajar ilmu beternak perkutut dan lomba kepada Zainal ZN, akan terus berupaya mempertahankan eksistensinya di dunia perkutut. Sambil terus belajar dan berdiskusi kepada para peternak senior lainnya, Lucas berharap kedepannya akan lebih baik lagi hasilnya. Langkah selanjutnya, KLG akan berusaha semaksimal mungkin mencetak burung lomba dengan kualitas yang merata. “Masih harus banyak belajar dan terus belajar. Mudah-mudahan 2021 bisa banyak menghasilkan anakan KLG yang siap lomba,” tutur Lucas, seraya menjelaskan jika nama KLG merupakan singkatan dari Klangenan. AB-AMA  

Tinggalkan Komentar