Pogo Bird Farm Madiun Banyak Lahirkan Jawara dari Kandang Lexa dan Arjuna
Pogo Bird Farm Madiun Banyak Lahirkan Jawara dari Kandang Lexa dan Arjuna

Dapat doorprize dari sponsor dari pakan Puter & Derkuku Phonix










MADIUN, agrobisburung.com – Kesabaran dalam beternak Puter Pelung yang dijalani Bing Harwanto (61 tahun) sejak 2017 tidak sia-sia, saat ini telah banyak melahirkan burung-burung jawara dari kandang Pogo Bird Farm yang ada di Jl Progo Madiun. Sejak Lexa dan Arjuna jadi bintang lapangan yang membanggakan setelah keluar beberapa kali sebagai juara dimasukan kandang penjodohan dan sudah terbukti hasilnya mampu bersaing keluar sebagai pemenang di arena lomba.







Prestasi Arjuna diantaranya juara I di Malang ini merupakan anakan dari ring Java Solo dengan GP trah Messi. Sedangkan Lexa juara II Liga Jatim 2019 ini merupakan darah ring PKJ dan B2W. Setelah terbukti kualitas suaranya di Lapangan kini keduanya manjadi indukan kandang favorit Pogo Bird Farm. Dan dari kandang tersebut lahirlah jawara jawara baru, dari kandangn Lexa melairkan Alexa dan Wilis sedangkan dari kandang Arjuna keluar Fortuner yang suda membuktikan kualitasnya di arena.


Tidak hanya itu menurut Bing beberapa kandangnya juga sudah mengeluarkan anakan bagus dan mampu bersaing di lapangan, seperti kandang KNS sudah menghasilkan Kalinita, termasuk kandang RB meskipun belum terpantau di arena karena memang anakannya yang pertama baru berusia 5 bulanan tetapi diakui Pria yang sudah menekuni ternak beberapa burung ini termasuk Perkutut dan Love bIrd, hasilnya bagus-bagus. “Ini terlihat dasar suaranya,” ujarnya. Termasuk Kandang 3 yang sudah melahirkan Kopi Cangkir, hanya sekarang dicoba dengan pasangan lain, berharap keluar lebih bagus lagi,” tambah Wakil Ketua Bidang ternak & budidaya Perkumpulan Penggemar & Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI) Pengcab Madiun.

Menurut Bapak 3 anak ini, untuk mendapatkan pasangan Puter yang diharapkan dapat menghasilkan anakan yang berkualitas memang ada syarat yang tidak boleh ditinggalkan. “Tentu karena Puter Pelung itu yang dilombakan suaranya jadi dasar suara ini juga tidak boleh diabaikan,” pesan Bing. Lebih lanjut juri rekap nilai P4SI lantas memaparkan selain suara harus lengkap depan tengah dan belakang, trah harus jadi pertimbangan utama. “Trah harus benar benar bagus dan dari darah juara,” tandasnya.

Dua aktor diatas memang bisa dicontoh dan diterapkan, tetapi diakui Bing ada faktor lain yang ini merupakan kelebihan masing masing individu dan juga menjadi faktor penentu keberhasilan yaitu feeling harus kuat, setiap peternak punya perkiraan. “Sebagai contoh ini jika dikawinkan itu diharapkan dapat menghasilkan anakan sesuai target yang diinginkan, namun jika kenyataanya tidak sesuai harapan maka pasangan itu akan diganti atau dirombak sampai benar-benar mengasilkan keturunan yang diinginkan,” paparnya.

Setelah menghasilkan anakan tahap yang memang arus dilalui peternak melakukan seleksi atau pemantauan dari hasil breedingnya. Secara umum anakan baru kelihatan jelas setela menginjak umur 4 bulan dan setelah 6 bulan kualitas suara sudah tidak terlalu beruba Kreteria anakan bagus tetap sama dengan induknya suaranya harus lengkap atau komplit depan tengah dan belakangnya Tentu tenganya yang panang dan tidak ‘ngotot’ serta belakang keluar kwoooknya yang bagus. AB-UTE


Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar