Puji Kristianto (kiri) dan Subiantono Ketua P4SI Surabaya saat berkunjung ke MJ Bird farm.

SIDOARJO, agrobisburung.com – Sejak awal terjun di dunia hobi burung Puter pada Agustus tahun lalu (2019) Harnadi pemilik Mahir Jaya (MJ) Bird Farm Sidoarjo tidak tanggung tanggung. Untuk mendapatkan jagoan di lapangan tidak mau membeli bakalan, tetapi justru paling suka mentransfer burung burung yang sudah jadi jawara, beberapa kali di even besar yang tampil terbaik langsung dipinang dan dibawa pulang. Bahkan tidak jarang indukan yang sudah terbukti melahirkan beberapa burung prestasi akhirnya ‘Jebol Kandang’ (diborong) tidak hanya pasangan tersebut tetapi sekaligus dengan anakan yang dihasilkan.

Harnadi dengan jawara jawara barunya
Harnadi bersama ketua P4SI Kombes Pol Widiatmoko

Tidak heran jika kini sederet trah Puter yang telah memiliki nama besar berada di Kandangnya yang berada di kawasan Perum Taman Sarirogo Sidoarjo, diantaranya mengalir darah burung jawara era 2016-2019 dari garis keturunan Purwaceng, Pasirmas, Papi Mami, Mbah Kakung, Putu Mbah Kakung, Picasso, Kedaton, Fla 19, dan Bentoel. Bahkan kini yang masih aktif sebagai gacoan MJ untuk turun lapangan diantaranya Arifin/Bams2G 46, Medok/Bams2G 57, Bapak Medok/Bams2G 40, Blueper 12, Kresna, Cepot, Parikesit, Hamoksa serta beberapa hasil ternakan sendiri yang sudah mulai muncul calon-calon jawara.

Wawan (kanan) dan Dedik, Perawat sekaligus Joki MJ bird farm

Menurut Harnadi, burung Puter itu tidak bisa meninggalkan dari trahnya, tidak ada jawara yang dilahirkan dari trah rumahan, kalau seandainya ada jika dicari silsilah ke atasnya pasti ketemu ada darah juara. Untuk itu dalam menekuni Puter Pelung saya mengkoleksi burung-burung yang sudah jelas terbukti prestasinya di lapangan. “Karena belum tentu Puter di rumah suaranya bagus tetapi jika digantangkan di arena lomba mau mengeluarkan suara emasnya, karena untuk jadi juara mental juga ikut menentukan,” ujar Owner kontraktor PT Mahir Jaya.

Puji Kristianto (kiri) dan Subiantono Ketua P4SI Surabaya saat berkunjung ke MJ Bird farm.

Harnadi berharap dengan berkumpulnya bintang bintang lapangan di rumahnya, dapat melahirkan jawara-jawara baru yang sudah memakai ring MJ, memang saat ini hasil ternakan generasi pertama masih dalam pantauan untuk bisa disiapkan turun ke gelanggang, seperti Randen Rangga/MJ 22 mampu tampil sebagai juara pada umur 5 bulan, tentu prestasi ini cukup membanggakan. Tidak heran kini saudara (adik-adiknya) Raden Rangga yang dilahirkan dari pasangan ring YNT X Seketeng habis tidak tersisah sama sekali.

Harnadi (kanan) saat juara di Seketeng Kulon

Sedangkan dari pasangan lain juga banyak mengeluarkan suara yang bagus bagus, hanya saja belum dikeluarkan untuk turun ke arena, karena memang usianya masih muda dan belum waktunya. Kini MJ memang tinggal menunggu waktu, karena materi kandangnya merupakan Puter-Puter terbaik. “Ya kalau tidak muncul anaknya, nanti jatuh pada cucunya akan mengeluarkan keturunan yang bagus, ya kita harus sabar menunggu sambil melihat perkembangan,” tutur Harnadi yang juga Ketua II Bidang Lomba P4SI pengda Jatim.

Tim MJ bird farm menyebet 3 juara di Restu Ibu Sumenep

Meskipun sudah memiliki trah Kedaton, tetapi Bapak 2 anak ini dalam waktu dekat masih ingin memburu Puter dari Gusti Prabu, karena memang tidak mudah untuk mendapatkan burung-burung Kraton, kalau tidak memiliki hubungan sahabat atau kerabat dekat cukup sulit untuk mendapatkanya. Dan burung Kraton tentu sudah jelas trahnya Puter bangsawan yang sudah tidak diragukan lagi sering mengalirkan darah-darah jawara pada generasi berikutnya. AB-UTE

Harnadi dengan sederet tropi prestasi MJ Bird Farm

Tinggalkan Komentar