Suprianto sudah menyiapkan hasil ternaknya ke arena kontes

SURABAYA, agrobisburung.com – Hobi baru yang belum lama digeluti Supriyanto (40 tahun) pemilik Sri Jaya Trans (SJT) Bird Farm Surabaya ini benar benar dilakoni sesrius. Begitu, sejak setahun lalu terjun di hobi Puter langsung mengkoleksi dari trah-trah jawara yang dimiliki oleh farm farm ternama. Bendahara Perkumpulan Penggemar & Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI) Pengcab Surabaya ini berharap bisa menetaskan anakan Puter-Puter terbaik dari kandang miliknya dan pastinya bisa moncer di gantangan pada waktu yang akan datang.

Supriyanto sudah menyiapkan hasil ternaknya ke arena kontes

Kandangnya yang terletak di lantai II rumahnya di kawasan Sememi Jaya Surabaya memang tidak begitu banyak, karena Pria yang bisnis di ekspedisi ini mengandalkan kualitas bukan kuantitas. “Kalau jumlahnya banyak tetapi kualitasnya kurang atau dari trah yang tidak jelas malah buang-buang waktu dan biaya,” ujar Supriyanto. “Sementara saya ini modal pas-pasan, kalau beli yang sudah juara tentu harganya tinggi. Untuk menyiasati yang kita ambil trah-trah terbaik yang sudah terbukti mengeluarkan jawara, membutuhkan waktu lebih lama tetapi modal tidak terlalu besar,” tambah Bapak 3 anak ini.

SJT bersama farm lain saat turun di Pesona Sidoarjo Bangkit

Beberapa koleksi yang sudah berada di kandang SJT diantaranya ring Fla Jogjakarta, JIS Suradji dan Rossi Surabaya, Sumur Gede Sidoarjo, Bonekamu Malang. Bahkan ada adik kandung Kanjeng Putri dari Fla Jogja yang pernah ditawar 50 juta tetapi tidak dilepas sudah markasnya. “Ini adiknya di saya,” ungkap Supryianto. “Dengan materi yang sudah jelas trahnya kita tinggal mantau mana yang bisa jodoh dan menghasilkan anakan terbaik, nantinya akan menjadi pasangan abadi yang terus diharapkan melahirkan anak sesuai harapan,” tambahnya.

Selalu konsultasi pada para senior untuk menimba ilmu perputeran

Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, pola yang dilakukan untuk mengembangkan Puter dalam menentukan mana pasangan yang akan dijadikan indukan tetap, awalnya dilakukan bongkar pasang pasangan yang ada. “Setiap 3 kali menetas pasangan tersebut diganti dengan pasangan lain, sambil menunggu anakannya besar, setelah terpantau muncul bagus, pasangan yang menghasilkan trah yang bagus tersebut akan dikembalikan ke pasangan semula,” paparnya.

Ikut meramaikan pemecahan rekor lomba serentak di 12 kota

Seperti yang kini terjadi ring SJT 03 muncul dari pasangan Sumur Gede 581 dengan Fla 016 (adik kandung Kanjeng Putri) sudah terpantau lumayan cukup propek untuk turun kontes, dibanding hasil anakan pertama 01 dan 02 dari kandang SJT. “Pasangan Sumur Gede 581 dan Fla 016 akhirnya kita jadikan pasangan tetap,” tandas Supri. “Ini tantangan untuk ternak Puter harus terus memantau dan mencarikan darah darah yang cocok bisa melahirkan yang terbaik, jadi memang ada seni tersendiri dalam otak atik penjodohan,” terangnya.

Selalu hadir di Latber maupun Kontes

Untuk menurunkan ke kontes juga tidak boleh terlalu tergesa-gesa, umumnya umur 6-7 bulan dicarikan pasangan dulu, biar melahirkan anakan 1-2 kali, sambil dipersiapkan turun Latber selain untuk memantau bakatnya juga melatih mentalnya agar tidak demam gantangan. “Diharapkan umur setahun bisa tampil secara maksimal, baik secara kualitas suara, stamina maupun mentalnya,” ujar Supri yang telah resmi terdaftar sebagai peternak P4SI dengan register PPPPSI/0214/2020. AB-UTE

Saat turun kontes bersama ketua P4SI Jatim dan penghobi lain

Tinggalkan Komentar