Inilah Buktinya, Bila PBI Kabupaten Blitar Konsisten Pelestarian
AGROBISBURUNG.COM – BLITAR. Eksistensi dan kredibilitas suatu organisasi, tentu terletak pada visi misi organisasinya. Namun, harkat dan martabat organisasi justru ada pada komitmen dan konsistensi pengurusnya. Utamanya dalam menjalankan AD/ART organisasi. Filosofis dasar itulah yang jadi nafas pergerakan jajaran fungsionaris PBI Cabang Kabupaten Blitar selama ini. Apa buktinya? Sederhana saja. Sedikitnya ada 3 (tiga) bentuk faktual yang dilakukan pengurus PBI Cabang Kabupaten Blitar. Pertama, pembinaan dan pendampingan penangkar burung. Kedua, sosialisasi dan pelayanan data TSL bagi kicau mania. Ketiga, pengembangan organisasi lintas sektoral untuk pemberdayaan ekonomi berbasis alam pedesaan.
“PBI adalah organisasi yang bergerak dibidang lingkungan hidup. Selain sebagai pelestari satwa burung, sudah seharusnya PBI mampu menjadi organisasi pemberdayaan bagi masyarakat maupun komunitasnya. Itulah yang kita gagas dan lakukan bersama pengurus dan kicau mania yang peduli,” ungkap D. Ainu Rofiq, S.T., M.Si., Ketua PBI Cab. Kab. Blitar.
Komitmen itu disampaikan Pak Nur, sapaan karib Ketua PBI Cab. Kab. Blitar, saat bersama Wakil Ketua PBI Cab. Kab. Blitar, Satya Nova Trilaksana, S.T., dan Hendra Novariadi Supiatmoko (salah satu Humas). Ketiga pengurus itu, menjelaskan secara gamblang apa yang sudah dilakukan organisasinya. Tak hanya menjelaskan, pengurus organisasi bersimbol burung Maleo itu, juga menyodorkan beberapa data otentik atas kinerjanya. Selain susunan pengurus, terdapat pula data anggota aktif. Hal terpenting lagi, bukti data penangkar yang dibina PBI Cab. Kab. Blitar dengan identitas lengkap beserta nomor sering ring silver PBI, juga digelar di meja sekretariatnya.
Ditambahkan Pak Nur, bahwa jajaran pengurusnya saat ini sedang melakukan terobosan penting. Bentuknya adalah memotivasi sekaligus membantu langsung pembangunan Wisata Desa. Dirinya dengan beberapa pengurus, sengaja melakukan program itu sebagai bentuk komitmen PBI Cab. Kab. Blitar terhadap pemberdayaan masyarakat. “Upaya pe lestarian yang diemban PBI, tak terbatas pada penangkaran dan peternakan burung saja. Lebih dari itu, sudah seharusnya kita memahami potensi daerah masing-masing. Kebetulan ada salah satu pengurus yang aktif sebagai perangkat desa. Setelah melalui beberapa kali diskusi, maka kita putuskan men-support desa itu agar menjadi desa wisata,” ungkap Pak Nur yang diamini Satya dan Hendra.
Sedangkan untuk urusan pembinaan penangkar, sejatinya sudah dilakukan sejak lama oleh PBI Cab. Kab. Blitar. Fakta itu dilontarkan Satya Nova Trilaksana yang akrab dipanggil Sinyo. Menurutnya, pembinaan pada penangkar sudah dijalankan sejak tahun 2017. Bahkan sejak terbitnya Permen-LHK 20/2018, justru banyak penangkar yang merapat ke PBI. “Kita sangat mengapresiasi dengan banyaknya penangkar yang ingin masuk dalam binaan PBI Kab. Blitar. Sebab, sebelumnya justru pengurus yang mencari penangkar untuk dibina. Ini sebuah perkembangan yang menggembirakan sekaligus bukti komitmen kita pada masyarakat. Ya, minimal kita mampu menjalankan visi misi PBI dengan sebaik-baiknya,” ujar Sinyo yang tinggal di kawasan Gang Sriti Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.
Sementara itu, dengan diberlakukannya Permen-LHK, PBI Cab. Kab. Blitar pun terbilang cekatan dalam menyikapinya. Sebagaimana dijelaskan Hendra, salah satu Sie Humas. Atas petunjuk pengurus, dirinya memberikan pelayanan pada seluruh komunitas kicauan. Utamanya untuk mendaftarkan burung piaraan mereka pada BKSDA.
“Saya bersyukur, ternyata yang ikut mendaftar tak hanya penangkar dan penghobi burung berkicau saja. Tapi banyak juga masyarakat lain yang ikut mendaftarkan burung piaraannya. Hingga hari ini (26/01/2020) sedikitnya ada 216 orang yang sudah kita bantu daftar ke BKSDA dan bahkan kita cetakkan bukti pendaftaran TSL-nya,” ucap Hendra yang mengaku bangga bisa melayani masyarakat lewat PBI Cabang Kabupaten Blitar. AB-USE
Benarkah PBI Cabang Kabupaten Blitar Lakukan Pelestarian? Ini Buktinya!
Tinggalkan Komentar