Crew MMS mewakili Om Sugeng saat menerima trophy Juara I atas prestasi Empu Gandring di kelas Murai Batu A di event 1st Anniversary MMM Cup – Mojokerto.

 

AGROBISBURUNG.COM – SIDOARJO. Ada yang menarik dari ratusan murai batu (MB) yang bertarung di 1st Anniversary Murai Mania Mojokerto (MMM) Cup 2019 feat Ronggolawe Nusantara. Adalah MB Empu Gandring, yang tak lain milik Om Sugeng dari Murai Mania Sidoarjo (MMS). Di event gelaran MMM pada Minggu, 1 Desember 2019 itu, Empu Gandring mampu tunjukkan sebagai burung berkualitas dan berkelas. Dari pantauan beberapa murai mania, Empu Gandring dianggap memiliki suara emas. Betapa tidak, setiap digantangkan langsung tancap gas. Uniknya, suara Empu Gandring bermuatan Cililin dan tembakannya panjang-panjang lagi ngeban.

Om Sugeng (nomor 3 dari kiri), Ketua Murai Mania Sidoarjo (MMS), saat foto bersama para tokoh kicau mania nusantara.

“Suaranya sangat khas dan menonjol untuk cililinannya yang panjang,” ujar Wildan, murai mania asal Kedungpring – Mojokerto usai mengamati Empu Gandring saat dilombakan di kelas Murai Batu A. Tepat juga analisa Wildan, akhrinya Empu Gandring mendapat koncer mutlak dan terpilih sebagai juara I. Tak hanya itu, ketika di kelas murai batu C dan murai batu ring A, Empu Gandring juga menggondol juara. Bahkan saat di kelas murai batu A, Empu Gandring bersaing dengan saudaranya sendiri MB Siwo milik Om Gundol. “Memang cililinan panjang dan ngeban menjadi ciri khas Empu Gandring. Termasuk suara jangkrikan dan kapas tembak. Daya fighternya dapat diandalkan meskipun perawatannya biasa-biasa saja,” ungkap Sugeng Prawoto yang akrab disapa Om Sugeng.

Crew MMS mewakili Om Sugeng saat menerima trophy Juara I atas prestasi Empu Gandring di kelas Murai Batu A di event 1st Anniversary MMM Cup – Mojokerto.

Masih menurut Om Sugeng, perawatan harian Empu Gandring sangat sederhana. Mandi pagi dan ulat kandang adalah rutinitas dan menu perawatan hariannya. Sedangkan setiap 2 hari sekali, Empu Gandring diberi ekstra fooding berupa kroto ukurang satu sendok teh. Bila sudah diberikan perawatan dan menu rutin, lanjut Om Sugeng, Empu Gandring saat istirahat dipisahkan dari burung lainnya. Empu Gandring saat istirahat hanya ditemani burung masternya dan tetap dalam sangkar yang terus dikerodong. Model perawatan seperti inilah yang membuat Empu Gandring bisa tarung 2 – 4 kali sekali event.

Suasana tarung kelas Murai Batu A yang tampak full gantangan

“Berapa kali saya ikutkan lomba, memang tergantung pada kondisi burungnya. Saya tidak pernah paksakan terus-terusan ditarungkan. Tujuannya agar Empu Gandring tetap stabil dan tidak terforsir,” ujar Om Sugeng yang juga Ketua dari Murai Mania Sidoarjo (MMS). Sekedar diketahui, Empu Gandring sudah 2 tahun ditangan Om Sugeng. Awalnya, Om Sugeng mendapatkan Empu Gandring dari salah satu breeder murai batu di wilayah utara Jawa Timur. “Empu Gandring memang bisa diandalkan. Syaratnya mudah, yaitu kita paham karakternya dalam perawatan. Itu saja!” ucap Om Sugeng menegaskan.AB-USE

 

Tinggalkan Komentar