PBI Jatim Gelar Workshop, Cooming Sun gelaran lomba burung di Museum

Akhir acara workshop foto bersama kicaumania

 

SURABAYA. Agenda kerja PBI pengda Jatim tidak hanya melulu menggelar lomba, melainkan mengiatkan acara acara lain yang bermanfaat, salah satunya acara “Workshop Pelatihan Burung Sebagai Pendukung Daya Tarik Wisata dan Peningkatan Jumlah Pengunjung Museum”, di Hotel Singgasana, Sabtu (24/11). Acara tersebut hasil kerja bareng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Prov Jatim, UPT Museum Mpu Tantular serta Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pengda Jawa Timur. Turut hadir di dalamnya komunitas kicauan mulai penghobi, event organizer sampai yang mengatasnamakan dirinya sebagai pedagang burung. Dengan total kehadiran, perangkat PBI beserta jajarannya sekitar 28 orang dan komunitas sebanyak 43 orang.

Akhir acara workshop foto bersama kicaumania
BKSDA, Moderator, PBI Pusat, PBI Pengda Jatim serta Dewan Pariwisata Jawa Timur

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta pertunjukkan tari oleh Plt Sanggar Bagong Kusudiarjo. Kembali soal judul di atas, hal tersebut terlontar waktu Heri Sugiono selaku ketua PBI Jawa Timur menyampaikan sambutan. “Gantangan yang ada di Museum Mpu Tantular, Jenggolo Sidoarjo, monggo dipakai, gratis. Saya tekankan itu fasilitas tersebut bukan untuk PBI. Jadi teman teman jangan berpikir, kalau mengadakan lomba, jurinya harus dari kita, enggak. Silahkan rekan komunitas yang mau pakai, terserah mau ambil juri dari mana, bebas. Asal, harus ada koordinasi, itu jangan lupa. Karena wilayah Surabaya, Sidoarjo sampai Gresik, EO lomba burung saja sudah enam puluhan jumlahnya. Dalam waktu dekat kita koordinasikan lagi,” papar Heri.

Kepala Upt Museum Mpu Tantular Edy Irianto MM

Sedangkan, salah satu narasumber, Doktor M Yusak Anshori MM dari Dewan Pariwisata Jatim menuturkan, keinginan menggabungkan 3 hal antara museum, lomba burung dan pariwisata merupakan perbuatan yang cukup edan. “Tapi ke edanan itu menimbulkan inovasi. Karena, pariwisata terjadi perubahan, sekarang arahnya ke wisata, minat khusus dan lomba burung termasuk di dalamnya. Kalau konsistensi saya yakin teman penghobi sudah melakukannya karena lomba tiap minggu bahkan hampir setiap hari diadakan. Jangan lupa, tata dulu kemasannya baru masyarakat awam tertarik, datang ke lomba, juga semakin rajin belajar sejarah di Museum Mpu Tantular,” ujar Yusak.

Acara Workshop dibuka dengan menyanyhikan lagu Indonesia Raya

Bagya Rahmadi, Ketua PBI Pusat, menyatakan kegiatan workshop hari ini ada kesinambungan. “Organisasi kita, visi dan misinya pelestarian dan itu jauh sebelum ada peraturan nomer sembilan puluh dua. Kalau tidak ada PBI tidak ada lomba yang menjurus ke penangkaran. Sejak tahun sembilan delapan, kami sudah lakukan pembinaan terhadap para penangkar, mulai cucak rowo, murai batu ring, anis kembang sampai kacer tapi belum semua. Satu lagi, terkait burung dan pariwisata. Kami pernah mencoba saat krisis moneter, komunitas perhotelan mengeluh jebloknya jumlah kunjungan. Akhirnya, kita coba, waktu itu di Jogja, selama dua hari lomba burung dan acara gathering motor gede, alhamdulillah ramai dan pariwisata mulai menggeliat lagi,” ujar Bagya. abiko

Pertunjukan tari sanggar Bagong Kusudiarjo

Tinggalkan Komentar