Dt. ARW & Den Baogoes Juara Umum, LB Ginem cetak Konslet 6 Kali, Cinta Laura Puncaki AM di BB Blitar

Duta ARW Juara UMUM BC










BLITAR. Ketatnya jadwal lomba kicauan antar EO dalam bulan November sangat sangat padat, kelas kelas even saja ada sampai 7 gelaran yang secara bersamaan pelaksanaannya. Termasuk salah satunya even Bumi Bungkarno Cup pada (11/11) di Parkiran PIPP Kota Blitar. Meski kicau mania terpecah ke berbagai lomba, even perdana di Blitar ini mampu nyerap 1380 kontestan yang terbagi dalam 35 kelas dengan menggunakan juri NZR. Kontes di gelar mulai pukul 11.30 dan baru kelar jam 21.00. Meski di tengah perjalanan lomba hujan lebat, namun peserta tetap bertahan, karena panitia menawarkan lomba dengan kemasan yang ciamik, hadiah tanpa potongan, doorprize melimpah dan kinerja juri bagus serta fire play.









Selain kemasan lombanya bagus, meteri burung peserta lomba juga bagus, banyak burung papan atas pada turun. Di kelas love bird ada Ginem milik Dava Purnama dari Purnama Blitar yang tampil memukau, kehebatannya mampu ngegek panjang sampai durasi 2 menit up dengn jeda untuk tarik napas hanya beberapa detik saja. Dengan kemampuan diatas rata-rata ini Ginem menyabet 6 kali juara 1. “Ginem di Pandaan Pahlawan Cup 2018 turun 8 kali meraih juara 1, 1, 2, 2, 3, 4, 6, 8, di Bumi Bung Karno ini sapu bersih juara 1,” ungkap Dava Purnama.



Di kelas Love Bird Balibu muncul jagoan baru, Lonthe milkik Pam dari PLNB, kerja durasi panjang, istimewa. Jagoan ini menang atas lawannya Osin milik Yudita dari Doli BF. Kolibri Ninja juga seru, dua kelas yang digelar semuanya nyaris full gantangan, di Konin A Patria menobatkan Sniper milik Iwan dari KMIS (Komando) Surabaya. “Sniper sudah sering juara, namun di lomba ini persaingannya yang paling ketat, semoga di even-even depan Blitar selalu membuka kelas Konin ini,” kata Iwan.


Pari Kesit, murai batu andalan Mr. Fuk dari Mina Cell Surabaya yang habis mebung langsung menggebrak di tiga kelas, dua diantaranya meraih juara 1, sedangkan di session terakhir meraih juara 2. “Pari Kesit amunisi lama, ini laga perdananya pasca mabung, materi lagu cililin, love bird dan Kenari,” kata Ari Mina Cell, sang perawat. Memang di Bumi Bung Karno ini, Pari Kesit sempat menjadi buah bibir saat berlaga di leg pertama pasalnya kerjanya sangat mumpuni, roll tembak, spasi rapat, gaya ngeplay, volumbe mengkristal, dengan kehebatannya ini Parikseit mengalahkan Pancor Mas Milik H. Samsul Duta ARW.Cinta Laura milik IR. Remi Gius dari Jogjakarata menang mutlak di kelas Anis Merah Presiden mengalahkan Raja Timur milik H.Agung dari AMB. “Mental Cinta Laura sangat bagus, lomba diberbagai even dan lokasi tetap bagus, full teller menthok, ngentrok hyper,” ungkap Remi. Juara 2 di sesi ini direbut Raja Timur milik H. Agung dari AMB, sedangkan juara 3 diraih Dongkrak milik Sugeng Sinyo dari Sam Malang.




Rizky dari Kete Hore SF Blitar yang sukses mengorbitkan love bird Noni, kali ini berhasil menghantarkan Cucak hijau Mouza sebagai juara 1 di kelas utama Bung Karno. Penampilannya memukau, tak hanya materi lagunya yang full mewah, namun gaya negtrok dan njegrikkanya sangat kentara menunjukkan burung ini fighter sejati. “Mouza dalam kondisi top Form, persiapan ke Anniversary Antasari BC 25 November 2018,” kata Rizky.Jalannya lomba sangat kondusif tanpa protes, yang akhirnya menobatkan Duta ARW sebagai juara umum Taem sedangkan juara mum Single Fighter di sabet Den Bagoes dari Surabaya. “terimakasih pada semua kicau mania yang telah hadir, mohon ma’af jika ada kekurangan, sampai jupa di even Piala Bung Karno dan Bumi Bung Karno tahun depan,” kata Bylod, ketua panitia yang juga ketua NZR Blitar.





Tinggalkan Komentar