“Big Deal”… Setelah Diincar Sejak Baru Diboyong dari Thaisel, Akhirnya Jawara Muda Bintang Perkasa (LPM) Ditransfer Hendry WAT Tasikmalaya dengan Nilai Transaksi Spektakuler

Jawara Muda Bintang Perkasa andalan WDT Team Surabaya bergelang LPM, tampil meyakinkan pada dua penampilannya di blok Timur. Di gelaran GNP Cup 2 Tulungagung (16/11/25) meraih juara 1 kelas piyik hanging. Kemudian, di Latihan Dinilai “Inter Galaxy” Gresik (30/11/25) Minggu kemarin, Bintang Perkasa yang dikawal Rusman-Fajar Gresik, kembali meraih juara 1 piyik hanging. Luar biasa. Prestasi istimewa yang diraih burung muda ini langsung mencuri perhatian Kungmania Tanah Air. Tak terkecuali Hendry WAT Tasikmalaya. Pencapaian Bintang Perkasa ini bahkan langsung atensi lebih dari Hendry WAT. Karena memang sudah sejak lama masuk “radar pantau” markas Besar WAT BF Tasikmalaya. Penawaran pun otomatis berdatangan dari sejumlah Kungmania lintas blok. Termasuk Hendry WAT pastinya. Bahkan, Hendry WAT langsung memberikan penawaran tertinggi, dan akhirnya “big deal” dengan nilai transaksi spektakuler.

Tinggalkan Komentar

Hendry WAT (foto kiri) & We Dai WDT (foto kanan), big deal Bintang Perkasa (LPM).

Hendry WAT (foto kiri) & We Dai WDT (foto kanan), "big deal" Bintang Perkasa (LPM).

TASIKMALAYA, agrobisburung.com – Jawara Muda Bintang Perkasa andalan WDT Team Surabaya bergelang LPM, tampil meyakinkan pada dua penampilannya di blok Timur. Di gelaran GNP Cup 2 Tulungagung (16/11/25) meraih juara 1 kelas piyik hanging. Kemudian, di Latihan Dinilai “Inter Galaxy” Gresik (30/11/25) Minggu kemarin, Bintang Perkasa yang dikawal Rusman-Fajar Gresik, kembali meraih juara 1 piyik hanging. Luar biasa. Prestasi istimewa yang diraih burung muda ini langsung mencuri perhatian Kungmania Tanah Air. Tak terkecuali Hendry WAT Tasikmalaya.

Hendry WAT (foto kiri) & We Dai WDT (foto kanan), “big deal” Bintang Perkasa (LPM).

Pencapaian Bintang Perkasa ini bahkan langsung atensi lebih dari Hendry WAT. Karena memang sudah sejak lama masuk “radar pantau” markas Besar WAT BF Tasikmalaya. Penawaran pun otomatis berdatangan dari sejumlah Kungmania lintas blok. Termasuk Hendry WAT pastinya. Bahkan, Hendry WAT langsung memberikan penawaran tertinggi, dan akhirnya “big deal” dengan nilai transaksi spektakuler.

Materi LPM K.10 (Bintang Perkasa).

“Ya, memang ada beberapa rekan Kungmania Tanah Air yang berminat. Namun tidak menemukan harga yang cocok. Hendry WAT memberikan penawaran terbaik, akhirnya deal,” ujar We Dai WDT, ketika dihubungi agrobisburung.com  melalu sambungan telepon.

We Dai menambahkan, Hendry WAT memang sudah lama mengincar burung muda ini. Yaitu sejak baru diboyongnya langsung dari markas LPM BF Thailand Selatan (ThaiSel), September lalu. Namun, saat itu tidak dilepasnya. Alasannya karena We Dai senang lomba, jadi ia tidak menjualnya.

“Burungnya kan mau saya lombakan. Saya memang senang lomba, jadi tawaran berapa pun tidak saya lepas,” ungkap We Dai.

Tapi, We Dai melanjutkan, akhirnya ia mau melepas Bintang Perkasa dengan nominal harga yang sesuai kualitasnya. Makanya, ia merelakannya Untuk Hendry WAT. Terlebih lagi, Hendry WAT memiliki pemahaman yang sama tentang kualitas burung besar import dan “satu frekuensi” dengannya.

Seperti yang dibuktikan Bintang Perkasa, yang memiliki kualitas over all-nya memenuhi syarat. Volume besar, berirama dan air suara (Ng) istimewa. Hal ini pula yang menjadi alasan utama Hendry WAT begitu ngotot untuk segera meminambnya. Bintang Perkasa lahir dari salah satu kandang unggulan LPM K.10 (LPM K.14 x BY K.4). Di LPM BF, kandang 10 memang kualitas anakannya merata dan banyak melahirkan generasi juara.

“Ya, kualitas suara burung ini sesuai dengan kriteria yang saya inginkan. Apalagi terbuki juara 1 dua kali. Saya semakin mengonginlannya meski harganya tinggi. Akhirnya deal juga,” ujar Hendry WAT.

Selanjutnya, Bintang Perkasa akan segera dikirim ke Tasikmalaya. Namun, secara pribadi We Dai menyarankan kepada Hendry WAT untuk melanjutkan prestasi Bintang Perkasa di kelas berikutnya, yakni kerekan setengah tiang (piyik yunior). Karena memang rencananya jika dilombakan lagi Bintang Perkasa akan dinaikan ke setengah tiang.

“Tadinya mau saya naikan ke setengah tiang. Namun keburu dibeli Koh Hendry. Makanya, saya menyarankan kepada Hendry WAT untuk menaikannya ke setengah tiang. Tapi, ya terserah Hendry WAT bagaimana baiknya,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar