Hendry WAT Tasikmalaya “Tersentuh Hatinya” Dengan Kualitas Suara Istimewa Dejavu (Atlas K-333.A New) Jelang LPI #7 Piala Raja Jogja & Langsung Ditransfer Rp 200 Juta
Awal Bulan September 2025 benar benar menjadi “September Ceria ” … Transaksi spektakuler kembli terjadi di jagad perkututan nasional jelang LPI #7 Piala Raja HB Cup 2025 Jogjakarta. Salah seekor burung jawara muda bernama Dejavu (Atlas 333A New) andalan anyar Henry Atlas Semarang yang masih “mondok” di salah satu pemandu bakat senior di Surabaya, Benny Mintarso sedang dalam posisi menapaki peformanya dan belakangan ini juga masuk nominasi kejuaraan papan atas dibeberapa gelaran penting lintas blok, akhirnya jatuh kepangkuan Hendry WAT Tasikmalaya. Dejavu di transfer big bos Wat Wayang BF Tasikmalaya senilai Rp. 200 juta.

Henry Atlas (kiri) & Hendry WAT, transaksi spektakuler Dejavu jelang PIala Raja.










TASIKMALAYA, agrobisburung.com – Awal Bulan September 2025 benar benar menjadi “September Ceria ” … Transaksi spektakuler kembli terjadi di jagad perkututan nasional jelang LPI #7 Piala Raja HB Cup 2025 Jogjakarta. Salah seekor burung jawara muda bernama Dejavu (Atlas 333A New) andalan anyar Henry Atlas Semarang yang masih “mondok” di salah satu pemandu bakat senior di Surabaya, Benny Mintarso sedang dalam posisi menapaki peformanya dan belakangan ini juga masuk nominasi kejuaraan papan atas dibeberapa gelaran penting lintas blok, akhirnya jatuh kepangkuan Hendry WAT Tasikmalaya. Dejavu di transfer big bos Wat Wayang BF Tasikmalaya senilai Rp. 200 juta.







Ya, jelang gelaran kolosal LPI #7 Piala Raja Hamengku Buwono Cup 2025 di Jogjakarta akhir pekan ini, terjadi transaksi spektakuler antara Henry Atlas Semarang dengan Hendry WAT Tasikmalaya. Setelah sempat melewati negosiasi yang alot, akhirnya deal & jawara Dejavu yang masih usia 7 bulan ditransfer Hendry WAT dengan mahar Rp 200 juta, sesuai bandrol yang dibuka Henry Atlas.



Dejavu yang saat dipegang (dirawat) Beny Mintarso BN Team Surabaya, sempat masuk nominasi juara 2 piyik yunior lomba besar Jawa Timur di Situbondo dan juara 3 piyik yunior di Bupai Cup 2025 di Ponorogo, Minggu lalu. Sebelumnya, rekaman video Dejavu sempat berseliweran di media sosial, baik facebook maupun WhatsApp Grup, dan banyak yang meminatinya. Dejavu Dibandrol Henry Atlas Rp 200 juta. Tidak sedikit yang mengajukan penawaran senilai Rp 100-150 juta. Namun, Henry Atlas tetap dengan pendiriannya. Sampai pada akhirnya, Hendry WAT menyepakati dan jawara Dejavu pun resmi dilepasnya.
Kabar ini sudah dikonfirmasi keduabelah pihak. Baik Hendry WAT sebagai pembeli dan Henry Atlas sebagai pemilik sudah meng-iyakan. “Ya, baru saja deal. Dejavu jadi saya ambil,” ungkap Hendry WAT. Kemudian Hendry WAT menjelaskan kenapa ia begitu ngotot ingin segera meminang Dejavu. Diakuinya, baru kali ini dirinya “merasa tersentuh hatinya” oleh indahnya anggun dan suara burung perkutut istimewa. Inilah yang menjadi alasan kuat sehingga ia sangat menginginkan Dejavu. Materi indukan Dejavu yang kental trah jawara (Atlas Putra Kadur) juga menjadi alasan lainnya. “Ya, harus saya akui. Baru kali ini saya dengar burung istimewa. Hati saya merasa tersentuh. Makanya saya kejar terus. Sempat ditawar, tapi tidak dikasih. Tidak apa-apa, yang penting deal,” tandas Hendry WAT.
Hendry WAT menambahkan, saat ini burung masih dipegang Henry Atlas dan posisi ada di Jogja untuk dilombakan besok. Sementara burung mungkin akan dilombakan dulu sampai pada akhirnya masuk kandang unggulan WAT BF terbaru, sebagai tujuan utama terjadinya transaksi ini. “Ya, sebelum dikirim ke Tasikmalaya, besok mau dilombakan dulu di Jogja,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar