Hendry WAT Ingatkan Jangan Menyalahartikan Kualitas Irama, Akui Keberhasilan WAT BF Cetak Burung Besar Berirama Baru 65 %
Melanjutkan pembahasan tentang kualitas burung perkutut volume besar berirama dan air suaranya istimewa, Hendry WAT ingin berbagi pemahaman dengan sesama kungmania Tanah Air. Menurutnya, selama ini masih ada yang menyalahartikan mengenai kualitas suara tengah atau irama burung perkutut. Suara irama yang benar adalah: ketek-ketek-ketek…kuuung. Bukan tek-tek-tek…kuuung.

Hendry WAT di kandang umbaran produk WAT BF










TASIKMALAYA, agrobisburung.com – Melanjutkan pembahasan tentang kualitas burung perkutut volume besar berirama dan air suaranya istimewa, Hendry WAT ingin berbagi pemahaman dengan sesama kungmania Tanah Air. Menurutnya, selama ini masih ada yang menyalahartikan mengenai kualitas suara tengah atau irama burung perkutut. Suara irama yang benar adalah: ketek-ketek-ketek…kuuung. Bukan tek-tek-tek…kuuung. “Jadi iramanya sangat jelas. Ada awalannya: ketek-ketek-ketek. Kalau tek-tek-tek monoton. Tanpa disadari hal ini sekilas sama. Padahal berbeda,” ungkap Hendry WAT.







Pemahaman ini, lanjut Hendry WAT, kadang disalahartikan oleh para penggemar perkutut. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena seninya suara burung perkutut diantaranya adalah irama yang indah, enak didengar dan berkelas. Kualitas suara burung perkutut yang over all-nya memenuhi syarat adalah volume besar, berirama dan air suara (Ng) istimewa. Suara depan, tengah dan ujung harus seimbang. Karakter suara yang komplit dan ideal mencakup semuanya. Volume besar jika tidak bagus iramanya jadi percuma. Begitu juga irama istimewa jika tidak dilengkapi volume yang pas (sesuai) juga kurang lengkap.


Hendry WAT menambahkan, selama ini WAT BF Tasikmalaya sudah diakui eksistensinya sejak dulu (era 90-an) hingga saat ini. WAT BF identik dengan peternak yang sukses mencetak burung irama dengan air suara istimewa (berkelas). Kemudian, dalam perjalanannya sesuai perkembangan terkini, semakin lengkap dengan volume besarnya.
Diakuinya, hingga saat ini persentase (tingkat) keberhasilan WAT BF dalam mencetak burung perkutut dengan kualitas over all-nya yang memenuhi syarat adalah 65%. “Jadi 65% berhasil, 35% gagal. Kenapa begitu? Karena memang tidak mudah dan membutuhkan proses. Namun, WAT BF selalu berupaya untuk meningkatkan persentase keberhasilannya dan meminimalisir kegagalanmya,” tandas Hendry WAT.
Hendry WAT kemudian membandingkan dengan keberhasilan para peternak perkutut di Thailand. Harus diakui jika di Thailand sudah berhasil mencetak perkutut dengan volume besar, berirama dan air suara istimewa. Oleh karena itu, hingga saat ini kita masih membutuhkan materi import. “Kalau kita tidak mengikuti perkembangan dan mengakui keberhasilan Thailand, kita bisa ketinggalan jauh. Mau sampai kapan ? ,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar