WAT BF Tasikmalaya Pelopor Pakem Volume Besar-Irama-Air Suara, Sukses Kolaborasikan Perbedaan Karakter Suara Lokal-Import
Harus diakui, sejak 2 tahun kebelakang WAT Wayang Turtledove Bird Farm Tasikmalaya adalah pelopor pakem volume besar-irama-air suara. Hingga kini konsisten dalam mencetak burung berkualitas yang over all-nya memenuhi syarat. Ya, di dunia breeding perkutut Tanah Air, bicara soal irama dan air suara memang tak bisa lepas dari nama besar WAT BF. Pasalnya, WAT BF yang digawangi Watma Subandi dan Hendry Sobbandi sejak era 80-an memang sudah dikenal sebagai peternak yang identik dengan irama dan air suara. Hingga saat ini pun WAT tetap konsisten dengan pakem tersebut.











TASIKMALAYA, agrobisburung.com – Harus diakui, sejak 2 tahun kebelakang WAT Wayang Turtledove Bird Farm Tasikmalaya adalah pelopor pakem volume besar-irama-air suara. Hingga kini konsisten dalam mencetak burung berkualitas yang over all-nya memenuhi syarat. Ya, di dunia breeding perkutut Tanah Air, bicara soal irama dan air suara memang tak bisa lepas dari nama besar WAT BF. Pasalnya, WAT BF yang digawangi Watma Subandi dan Hendry Sobbandi sejak era 80-an memang sudah dikenal sebagai peternak yang identik dengan irama dan air suara. Hingga saat ini pun WAT tetap konsisten dengan pakem tersebut.

Seiring berjalannya waktu, WAT juga tetap mengikuti perkembangan terkini. Hingga akhirnya pakem tersebut dilengkapi volume (suara) besar hasil suntikan trah import (Thailand). Kini, WAT semakin eksis dengan pakem volume besar, irama dan air suara, yang dipeloporinya. Hendry WAT yang melanjutkan tradisi ayahnya, Watma, menjaga konsistensinya dalam mencetak burung perkutut berkualitas over all-nya memenuhi syarat.

Menurut Hendry WAT, sampai saat ini masih banyak yang berasumsi burung besar pasti tidak ada irama dan air suaranya. Karena burung suara kecil atau medium identik dengan burung irama. Bahkan, seolah terjadi kubu-kubuan dengan pakemnya masing-masing. Namun pada akhirnya semua sepakat, jika burung berkualitas over all-nya memenuhi syarat sesuai dengan pakem WAT: volume besar-irama-air suara istimewa. Dengan kata lain, WAT berhasil mempersatukannya.
Hendry WAT kemudian mengingatkan lagi bahwa sejak dulu WAT memiliki prinsip, burung istimewa over all-nya memenuhi syarat: besar, irama dan air suara. Karena kebanyakan burung kecil yang iramanya bagus. Tapi sekarang hanya dalam waktu 1,5 tahun WAT sudah bisa mengikuti pasar. Bahkan banyak pemain burung-burung besar mengakui bahwa WAT bener-benar luar biasa. Volume besarnya ada irama dan air suara. “Intinya irama dan air suara sudah tak akan dihilangkan. Sudah merupakan pakem WAT sejak dulu. Dan bedanya sekarang burung-sekarang WAT mayoritas burungnya besar-besar. Tapi semua karakter burung dipakai. Burung medium sampai sekarang tetap dipakai untuk disilangkan dengan burung besar. Kecuali burung kecil sudah tidak dipakai lagi,” jelas Hendry.
Pada era 90-an hingga 2000-an awal, produk WAT dikenal memiliki kualitas suara tengah dan air suara yang mumpuni, baik untuk lomba maupun pengembangan breeding. Hingga saat ini pun pakem tersebut tetap dipertahankan. Bahkan, WAT juga selalu mengikuti perkembangan terkini untuk menghindari ketertinggalan. Sehingga, saat ini karakternya semakin lengkap dengan terus melakukan “upgrade” materi indukan, diantaranya hasil suntikan trah import. “Jadi semakin lengkap, kualitas over all-nya yang memenuhi syarat: selain irama dan air suara, juga volume besar. Ayoo… Sekarang kita jangan kubu-kubua. Biar perkutut jadi ajang hobi yang menyenangkan,” tandasnya.
Hendry WAT juga mengajak semua peternak Tanah Air untuk saling mendukung. “Yu, kalau bisa sekarang kita bersatu, demi memajukan kungmania indonesia. Jangan ada lagi kubu burung besar, kubu burung medium atau kubu burung kecil. Yu, kita saling dukung dan jangan saling menjelekan. Ternakan saya juga suka banyak yang niat menjatuhkan. Tapi bagi saya jadi cambuk dan motivasi. Hasil itu diliat dari hasil akhir, bukan diliat dari hasil awal,’ pungkasnya.
Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar