Hartono Sidoarjo Jebol Indukan WAT San Fransisco & WAT Putin, Transaksi Via Online Berdasarkan Kepercayaan & Reputasi WAT BF
Transaksi spektakuler kembali dilakoni WAT BF Tasikmalaya. Kali ini terjadi menjelang libur puasa Ramadan 1446 Hijriah, Hartono Harda BF Sidoarjo dengan penuh keyakinan dan berani menjebol 2 indukan dari kandang unggulan WAT BF, yakni WAT San Fransisco (Cristal F.6 x WAT Salomo 2) dan WAT Putin (TL N.111 x Cristal A.11).

Hartono Harda BF (kiri) & Hendry WAT bersama Mayjen TNI Tri Yuniarto (Adhimakayasa 89).









SIDOARJO, agrobisburung.com – Transaksi spektakuler kembali dilakoni WAT BF Tasikmalaya. Kali ini terjadi menjelang libur puasa Ramadan 1446 Hijriah, Hartono Harda BF Sidoarjo dengan penuh keyakinan dan berani menjebol 2 indukan dari kandang unggulan WAT BF, yakni WAT San Fransisco (Cristal F.6 x WAT Salomo 2) dan WAT Putin (TL N.111 x Cristal A.11).

Untuk memboyong kedua indukan tersebut Hartono harus merogoh koceknya cukup dalam. Konsekuensi tersebut diakui Hartono memang sangat wajar. Mengingat kedua indukan tersebut memang sudah terbukti kualitas anakannya merata. WAT San Fransisco misalnya, sempat menelorkan burung juara bernama Putra Sindoro Agung milik Eko Wonosobo, yang moncer pada pertengahan hingga akhir 2024 lalu di blok Tengah. Sedangkan WAT Putin diantaranya menelorkan burung prospek bernama Neng Titin milik Dani Naluri Bandung, yang baru ngorbit belum lama ini di blo Jabar.

Hartono berani mengambil kedua indukan tersebut bukan tanpa alasan. Selain sudah teruji kualitas anakannya, juga reputasi WAT BF Tasikmalaya menjadi salah satu faktor penting lainnya. Ia terang-terangan mengakui jika selama 2 tahun belakangan ini memantau (memonitor) perkembangan WAT BF melalui media sosial Facebook. Selama 2 tahun pula ia baru aktif lagi di dunia perkutut setelah cukup lama absen karena kesibukan kerja. “Saya baru main lagi 2023 lalu tidak lama setelah Hendry WAT juga membangun kandang baru. Dulu saya main bersama Koh Watma dan Hendry WAT pada akhir 90-an hingga 2000-an ketika masih tinggal di Mojokerto. Belum lama pindah ke Sidoarjo dan membangun 15 kandang baru,” jelas Hartono.
Hartono menambahkan, transaksi penjebolan 2 indukan ini bahkan dilakukannya melalui interaksi di media sosial Facebook dan dilanjut ke WhatsApp. Semuanya berdasarkan “trust” atau kepercayaan. Juga reputasi WAT selama ini juga jadi jaminannya. “Ya, memang karena faktor ‘trust’. Saya juga kenal WAT sejak lama. Jadi kepercayaan yang utama,” tandasnya.
Hartono berharap, dengan masuknya 2 indukan baru dari WAT akan semakin memperkuat materi indukan Harda BF. Sebelumnya, ia sempat membeli anakan WAT dari kandang lainnya, serta beberapa indukan pilihan dari sejumlah peternak Tanah Air, seperti Cristal, Jupiter, Trans, Golden, Dragon, dll. “Semoga akhir tahun ini bisa muncul anakan Harda BF di arena konkurs,” harapnya.
Tinggalkan Komentar




Tinggalkan Komentar