Sistem Penilaian & Penerapan Program Ring P3SI Menunjukkan Perkembangan Positif, Opa Gaul-Jackpot-Diktator Terbaik di Liga Sumaci #2 Cirebon
Liga Sumaci (Sumedang-Majalengka-Cirebon) putaran kedua digelar menjelang bulan puasa, di lapangan Kopi Luhur Cirebon, Minggu (23/2/25). Diikuti peserta dari wilayah terdekat se-Jabar seperti Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu, Sumedang, Tasikmalaya, Bandung, Sukabumi dan Cianjur. Juga hadir perwakilan dari Jabodetabek. Lomba berjalan meriah meski hanya gelarN sekelas regional dengan format liga khusus kelas piyikan.

Kungmania Jabar meramaikan gelaran.









CIREBON, agrobisburung.com – Liga Sumaci (Sumedang-Majalengka-Cirebon) putaran kedua digelar menjelang bulan puasa, di lapangan Kopi Luhur Cirebon, Minggu (23/2/25). Diikuti peserta dari wilayah terdekat se-Jabar seperti Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu, Sumedang, Tasikmalaya, Bandung, Sukabumi dan Cianjur. Juga hadir perwakilan dari Jabodetabek. Lomba berjalan meriah meski hanya gelarN sekelas regional dengan format liga khusus kelas piyikan.


Pada gelaran kedua ini persaingan dalam memperebutkan poin mulai terasa. Para pemilik poin di putaran sebelumnya berusaha mengamankan perolehan poinnya dengan menurunkan andalan-andalan terbaiknya. Kali ini giliran burung-burung mapan yang unjuk kualitas. Bahkan ketiga kelas masih dikuasi burung-burung stabil dikelasnya.
Di kelas piyik bebas, Opa Gaul (Intan) andalan Ajin Jakarta, yang kali ini sudah naik kelas kerekan full masih mampu menunjukkan kualitasnya. Sejak 2 babak awal sudah memimpin. Hingga babak akhir perolehan nilainya tak terkejar para pesaingnya. Menempel diposisi kedua, Napoleon (Jesika) andalan Prosper 1234 Team Bandung, yang dua pekan sebelumnya merajai LPJB #2 Baringga Cup Bandung. Posisi ketiga ditempati Fabio (SH) andalan Suhartono SH Cirebon.

Di kelas piyik yunior, Jackpot (DEA) andalan Dedin DEA BF Kuningan, masih tangguh dikelasnya. Setelah merajai LPJB #2 Tasik Bangkit (19/1/25), Jackpot kembali menunjukkan kestabilannya. Tampil dominan dan menguasai persaingan sejak babak awal. Duet Palem BF: Parkesit dan Pulen menempel diposisi kedua dan ketiga. Sedangkan di kelas piyik hanging, Diktator masih menjadi penguasa dikelasnya. Andalan Allonso Haizum-HAAS Cirebon yang bergelang Grand Master ini, masih tak terbendung. Posisinya diikuti Zelsi (Palem) dan Golden (SH) dipisai kedua dan ketiga.


Lomba kali ini juga sekaligus evaluasi penerapan sistem penilaian juri sesuai pakta intregritas dan hasil Diklat Juri P3Si pekan lalu di Bumi Marinir Surabaya. Berdasarkan pantauan dan tanggapan dari sejumlah pemain di lapangan, penerapan sistem penilaian kali ini lebih ketat dari biasanya. Karena para juri yang bertugas lebih teliti dalam memberikan penilaian.


Perkembangan positif juga terjadi dalam penerapan aturan P3SI Pusat soal pengecekan ring P3SI. Dalam lomba kalo ini dari sebanyak total 15 burung yang dicek (tiga kelas), hanya 1 ekor burung yang tidak menggunakan ring P3SI dan dikenai denda oleh panitia. Ini mengindikasikan bahwa mayoritas peserta sudah memahami aturan yang diterapkan, sehingga menirunkan burung-burung yang menggunakan ring P3SI.

Tinggalkan Komentar




Tinggalkan Komentar