Hasil Rakerwil Jatim 2024, LP. Jatim 2025 Tidak Digelar & Pengurus Siap Akomodasikan Gelaran Daerah Sekaligus Sosialisasikan Aturan Baru
Gelaran Rakerwil Jatim 2024 pada Sabtu (21/12) sukses di gelar dan dilaksanakan di markas Amuse BF Bangkalan dengan beberapa keputusan penting, namun keterwakilan peserta dari pengda pengda masih ada yang tidak hadir padahal kehadiran di Rakerwil Jatim sangat penting untuk memperlancar kegiatan di daerah terutama jadwal lomba se jawa timur. H Gunawan, Ketua Pengwil Jatim yang memberikan kata sambutan sekaligus membuka agenda Rakerwil Jatim menyampaikan secara global capaian pengurus Pengwil Jatim secara menyeluruh, mulai dari bidang Organisasi dan Keamanan sampai Litbang di laporkan oleh masing masing bindang. Dan juga secara tegas ketua pengwil menyatakan bahwa LP. Jatim 2025 tidak dilaksanakan dikarenakan kurangnya disiplin pelaksana lomba akan komitmen aturan kesepakatan menggelar LP. Jatim
BANGKALAN, agrobisburung.com – Gelaran Rakerwil Jatim 2024 pada Sabtu (21/12) sukses di gelar dan dilaksanakan di markas Amuse BF Bangkalan dengan beberapa keputusan penting, namun keterwakilan peserta dari pengda pengda masih ada yang tidak hadir padahal kehadiran di Rakerwil Jatim sangat penting untuk memperlancar kegiatan di daerah terutama jadwal lomba se jawa timur. H Gunawan, Ketua Pengwil Jatim yang memberikan kata sambutan sekaligus membuka agenda Rakerwil Jatim menyampaikan secara global capaian pengurus Pengwil Jatim secara menyeluruh, mulai dari bidang Organisasi dan Keamanan sampai Litbang di laporkan oleh masing masing bindang. Dan juga secara tegas ketua pengwil menyatakan bahwa LP. Jatim 2025 tidak dilaksanakan dikarenakan kurangnya disiplin pelaksana lomba akan komitmen aturan kesepakatan menggelar LP. Jatim terutama kontribusi “setoran” dari sebagian tiket yang sudah disepakati. “LP. Jatim 2025 kita tiadakan dan akan diganti dengan gelaran lomba kelas Besar yang bobot lomba kurang lebih seperti LP. Jatim dan ini wajib diusulkan ke bidang lomba untuk pelaksanaannya,” ucap H Gunawan.
Di bidang penjurian, Benny Mintarso menyampampaikan secara global tentang bindang kejurian dalam pelaksanaannya di tahun 2025 akan tetap mengacu pada aturan yang ada. Ketetapan aturan dan juga surat edaran dari P3SI Pusat pasca Rakernas 2025 di Pamekasan akan segera disosialisasikan ke pengda pengda. Dan juga agenda pelaksanaan Diklat Juri Nasional yang digelar di Surabaya pada Februari 2025 mendatang bakal menjadi agenda penting karena kegiatannya di wilayah pengwil, tentunya juri juri di daerah di Pengwil Jatim segera menyesuaikan ketetapan dan aturan serta surat edaran baru yang ada. Pelaksanaan diklatnya Gratis namun akomodasi dan transportasinya menuju lokasi Diklat ditanggung masing masing peserta.
Di Bidang konkurs, Rusman, ketua bidang Konkurs Pengwil Jatim menyampaikan sesuai keputusan ketua pengwil jika LP. Jatim tidak digelarnya dan digantikan dengan pengajuan dari pengda kelas lomba berlevel besar. Walau beberapa pengda tidak bisa hadir namun sudah ada beberapa pengda yang mengambil jadwal tersebut namun sebenarnya kehadiran di penyusunan jadwal harus bisa hadir, sementara lomba regional dan kegiatan latihan dinilai bisa menyesuaikan jadwal lomba yang sudah ada. Silahkan kepada Pengda yang belum menyusulkan agenda lomba regional dan latihan dinilai bisa disusulkan jadwalnya, jika kuotanya sudah full maka diharapkan agenda susulan akan dipertimbangkan sesuai kebutuhan.
Usai laporan kegiatan pengurus Pengwil Jatim di bacakan dan diterima oleh peserta Rakerwil Jatim maka di buka acara tanya jawab berbagai kendala di daerah. Mulai dari pelaksanaan tata cara dan pengurusan ijin konkurs, pengajuan juri dan aturan baru yang butuh penyesuian. Semaunya berjalan lancar dengan langsung dimoderatori Benny Mintarso dan H Gunawan, namun ada satu pertanyaan dari H Matsin, ketua pengda Sumenep yang boleh dibilang selama ini juga menjadi “pertanyaannya” banyak kungmania dan juga para pengurus P3SI di daerah.
Menurut H Matsin, P3SI Pusat berkaitan perhatian yang ber”lebih” an yang selalu ditujukan kepada korps juri, apalagi yang terbaru sesuai surat edaran dari P3SI bahwa ada pemberian intensif di luar honor juri sangat memberatkan. Dan juga dengan perubahan harga perbiji Ring P3SI yang mulai menyesuaikan harganya (Rp. 2.000/ring) terlalu murah harusnya kebijakan atau ketetapannya bisa diatas itu. Mengenai sanksi tidak memakai ring P3SI sebaiknya sejak awal pedaftaran diterapkan aturan harga tiket 2 kali lipat dari peserta yang memakai ring P3SI. “Saya dari pengda Sumenep sangat tidak setuju dengan aturan baru pemberian intensif sebab ini akan menambah beban panitia lomba dan juga agar kungmania memakai ring P3SI sebaiknya sejak pedaftaran konkurs jika tidak memakai Ring P3SI harga tiketnya bisa langsung ditetapkan 2 kali lipat dari harga tiket,” ucap H Matsin yang langsung mendpat tanggapan dari H Gunawan, ketua pengwil jatim
Tinggalkan Komentar