Setelah berkelana dan melakoni berbagai hobi, akhirnya pilihan terakhir berlabuh ke burung perkutut. Berawal dari membeli perkutut dari peternak blok Timur melalui media sosial Facebook setahun lalu, Dani pun semakin jatuh hati terhadap indahnya suara perkutut.
BANDUNG, Agrobisburung.Com –Setelah berkelana dan melakoni berbagai hobi, akhirnya pilihan terakhir berlabuh ke burung perkutut. Berawal dari membeli perkutut dari peternak blok Timur melalui media sosial Facebook setahun lalu, Dani pun semakin jatuh hati terhadap indahnya suara perkutut. Bikin penasaran, ia pun mencari tahu informasi mengenai beberapa peternak senior yang menjual perkutut berkualitas. Hingga akhirnya pilihan jatuh kepada WAT BF Tasikmalaya. “Saya lihat iklan WAT BF di media online agrobisburung.com Kemudian saya hubungi Koh Hendry WAT dan selama sepekan ini sering berdiskusi dan berinteraksi dengan beliau. Saya mau sambil belajar dari Koh Hendry WAT,” ujarnya.
Dani Naluri BF, pemula yang berani & optimistis.
Awalnya, ia memiliki seekor anakan dari kandang WAT Mutiara Indah (AD N.41 x AD N.38), yang dibelinya dari rekan H. Didi Tanjungsari. Kemudian ia berencana mengambil lagi adiknya dan beberapa anakan dari kandang lainnya. Sampai pada akhirnya indukan Mutiara Indah dijebolnya dengan harga fantastis. “Tadinya iseng saja, nanya-nanya indukan Mutiara Indah berapa kalau dibeli. Setelah negosiasi harga akhirnya deal. Tapi burungnya sementara dititip di WAT dulu karena kandang ternaknya belum jadi,” ungkapnya.
Dani menambahkan, ia berani menjebol indukan WAT Mutiara yang termasuk kandang unggulan WAT saat ini karena, pertama sudah dengar kualitas suara anaknya yang sudah dimilikinya. Kedua, ia merasa sebagai pemula tidak mau ambil resiko jika harus menjodohkan indukan dari awal. Ia optimis indukan ini bisa berlanjut di kandang Naluri BF yang sedang ia bangun. “Jadi nanti saya tinggal melanjutkan produksinya. Denger suara anakannya yang ada disini saya optimis kualitasnya merata. Mudah-mudahan sesuai harapan’,” harapnya.
Dani mengakui dirinya adalah pemula yang masih belajar. Main ke lapangan pun baru sebulan terakhir ini. Ikut lomba ke Garut dan Sukabumi kemarin. Namun, ia mau menjalaninya karena mengikuti kata hati. Karenanya, ia bertekad untuk serius menggeluti hobi perkutut yang memiliki potensi bisnis ini. Makanya, ia mau belajar. Bahkan, langsung ke senior yang dianggapnya memiliki kapasitas mumpuni, yakni Hendry WAT. “Saya banyak mendapat masukan dari Koh Hendry WAT. Insyaalloh kerjasama ini bisa saling menguntungkan keduabelah pihak. Semoga berkah. Aamiin,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar