LP. Piyik Se-Jabodetabek Terapkan Inovasi Sistem Penancapan Hanging, Jawara Netizen, Anak Betawi & Golden Boy Terbaik

Liga Perkutut Piyik SeJabodetabek putaran kedua di lapangan Nusa BF Gunung Putri Bogor, Minggu (28/7/24), berlangsung meriah dan lancar. Pada kesempatanpanitia ini menerapkan inovasi dalam sistem penilaian di kelas piyik hanging, dengan disediakannya tempat khusus

Tinggalkan Komentar

BOGOR, Agrobisburung.Com – Liga Perkutut Piyik SeJabodetabek putaran kedua di lapangan Nusa BF Gunung Putri Bogor, Minggu (28/7/24), berlangsung meriah dan lancar. Pada kesempatanpanitia ini menerapkan inovasi dalam sistem penilaian di kelas piyik hanging, dengan disediakannya tempat khusus untuk menancapkan bendera didepan juri. Sehingga juri fokus melakukan penilaian pada burung dan tidak terlalu banyak melakukan pergerakan di sekitarnya. Sedangkan penancapan bendera dilakukan oleh koordinator juri l.

Sarana penilaian yang digunakan juri

“Masih terus dievaluasi dan ada plus-minusnya. Lihat perkembangan apakah akan terus diterapkan di putran berikutnya atau tidak. Karena memang diakui ada pro dan kontra,” jelas Sarta Prakosa, mewakili panitia liga.
Liga perkutut khusus piyik ini digelar dalam rangka merangkul pemula dan mencari bibit-bibit potensial. Untuk itu, tiket yang ditarif panitia pun cukup terjangkau, hanya Rp 75 ribu. Sedangkan kejuaraan cukup menggunakan piagam penghargaan saja. Sehingga, liga ini mendapat sambutan positif dari kungmania Jabodetabek.
Pada kejuaraan, muka-muka baru bermunculan. Meski begitu, burung-burung mapan tetap menguasai persaingan papan atas. Di kelas piyik bebas, Netizen milik Cikeas BF Bogor yang dikawal dan dirawat Billah Bagus kembali memperlihatkan kualitasnya. Burung bergelang HDL ini tampil stabil dan mengungguli pesaingnya, Lesti (Roni Pakansari) dan L-Capu (AF BF).
Di kelas piyik yunior, Anak Betawi andalan Corona Team Tangerang, menjadi yang terbaik setelah menyisihkan Bukit Barisan (Aron Sentul) dan Commando (H. Saiful-Mustari Serang). Sementara di kelas hanging, penerapan sistem baru teknik penancapan melahirkan jawara-jawara muda bertalenta. Diantaranya, Golden Boy (Boy Tangeraang), Wahana (Eddy S. CRG) dan Aqua (Budi-Akbar Tangerang), yang menduduki posisi 1-3.

Tinggalkan Komentar