TASIKMALAYA, Agrobisburung.Com –Sudah sejak dulu Hendry WAT dikenal kontroversial di dunia hobi perkutut. Dalam urusan jual beli burung perkutut, ia termasuk pemberani. Berani beli dengan harga tinggi jika sesuai dengan keinginan hati. Ia juga berani jual rugi. Karena baginya main perkutut bukan orientasi bisnis. Kepuasan dan hobi lebih dari segalanya.
Keluarga besar Watma Subandi.
Setahun belakangan ini misalnya, diantara peternak lain yang rajin belanja bibit juara baik lokal maupun import, ia termasuk berani beli dengan harga tinggi. Ketika peternak lain masih mikir dua kali, ia berani berspekulasi. Kalo “feel” sudah oke ia tak perduli berapa pun harganya. Pasti langsung dibelinya. Karena langkah yang diambilnya bukan tanpa alasan jelas. Keyakinan mengalahkan segalanya. Dan memang terbukti, prediksinya tak pernah meleset. “Jadi WAT itu prinsipnya beli ketika orang ketakutan dan jual ketika orang berani,” ujar Hendry.
Dalam kondisi pasar sepi karena perekenomian yang belum stabil, Hendry masih berani berspekulasi. Ketika peternak lain “mengencangkan ikat pinggang” dan mencari aman, ia malah berani ambil resiko. Siap “gembling”, jika ada hoki pasti untung. Jika belum hokinya, ya sudah resiko. Keberanian ini yang diakui ssmua kalangan pemain perkutut Indonesia. Hendry memang jagonya.
Tidak jarang, spekulasinya membuahkan hasil positif. Nama besar WAT menjadi jaminan atas kepercayaan dari para pelanggan dan penggemar sstia WAT. Itu lah mengapa setiap pergerakan Hendry selalu jadi perhatian dan bikin penasaran. Saat memggelar promo anakan generasi terbaru, produk WAT langsung laku dan ludes. Bahkan, hingga ada istilah di kalangan konsumen, “membeli kitir WAT”, investasi yang menjanjikan. AB-AMA/end
Tinggalkan Komentar