Hendry WAT Akui Ketatnya Persaingan Saat Ini, Main Burung Perkutut Harus Dinikmati & Jaga Kepercayaan Pembeli Agar Langgeng 

TASIKMALAYA, Agrobisburung.Com – Saat ini hobi burung perkutut semakin semarak. Banyak penggemar baru bermunculan, juga pemain lama kembali turun gunung. Sekarang persaingan di lapangan juga penjualan di kandang ternak semakin ketat. Karena kualitas materi indukan sudah merata. Tidak hanya peternak besar yang bisa menelurkan burung juara. Peternak pemula dan pinggiran pun kini memiliki peluang yang sama dalam menghasilkan burung berkualitas. “Sekarang siapa aja bisa cetak burung bagus, karena kualitas materi indukan sudah merata. Tinggal bagaimana merawat dan menjaga kualitas di lapangan juga bisa eksis dan juara,” ungkap Hendry WAT, pemain senior era 90-an akhir yang hingga kini masih eksis didunia perkutut.
Hendry menambahkan, saat ini memang situasinya berbeda dengan dulu. Dulu para peternak besar dan senior mencetak burung bagus dijual dengan harga pantas. Biar pun mahal tapi sesuai kualitas. Makanya ia tidak takut untuk bersaing. Sedangkan sekarang,  orang-orang punya burung bagus tapi jualnya takut kemurahan. Tapi baginya, jika punya burung bagus takut kemahalan. “Biar langgeng, kita harus menjaga kepercayaan dan jangan sampai pembeli kecewa,” jelasnya.
Hendry mengakui jika hal ini sudah menjadi prinsip WAT BF Tasikmalaya, sejak mulai dirintis ayahnya, Watma Sobbandi, hingga sekarang ditangannya. Main burung perkutut juga harus dinikmati, agar mengelolanya sepenuh hati. “Intinya, kita main perkutut itu bukan bisnis semata. Tapi juga harus diimbangi dengan hobi. Kita jual burung bukan sebagai bisnis, tapi sebagai saudara sesama penghobi burung perkutut,” katanya.
Hendry WAT diakui sebagai pemain yang konsisten dengan prinsipnya dalam mencetak burung kualitas lomba. Memiliki karakter komplit dengan kualitas over all yang memenuhi syarat. Ia juga memiliki feeling yang bagus dalam memprediksi burung-burung potensial juara. Raja Ampat dan Karimun Jawa (Yerussalem), produk Mantap BF Besuki Situbondo, Jawa Timur, yang saat ini aedang viral setelah moncer di pentas nasional, sempat diprediksi sebelumnya oleh Hendry akan melesat. “Waktu pertama kali mendengar kualitas suaranya saat masih piyik, saya sudah meyakini Raja Ampat biaa berprestasi di lapangan. Bahkan, saat itu sempat saya tawar. Namun, tidak dilepas pemiliknya,” ujar Hendry.  AB-AMA/end

Tinggalkan Komentar