Ridwan Jimat Betawi Tak Sekadar Eksis di Hobi Perkutut-Kicau, Terus Berprestasi & Harus Dinikmati 

Hobi perkutut tetap eksis.

JAKARTA, Agrobisburung.Com – Ridwan Sebastian memang penghobi burung sejati. Bertalenta dan sarat prestasi. Selain tetap eksis di dunia perkutut hingga saat ini, ia pun masih aktif didunia kicauan yang lebih dulu digeluti. Ia jalani kedua hobi ini dengan sepenuh hati. Karena baginya hobi memang sejatinya harus dinikmati. Main perkutut, sering juara. Main muray batu & cucak hijau, langganan juara juga. Luar biasa….

Hobi perkutut tetap eksis.
Pada sejumlah gelaran penting lintas blok, Ridwan bersama Jimat Betawi Team sukses mengorbitkan burung-burung juara. Diantaranya, Macan Panggung, Gagak Lumayung, Paparaca dan Gurest Star yang merupakan produk Jimat Perkutut. Disamping itu ia juga mulai orbitkan produk sendiri bergelang Jimat Betawi, diantaranya Residivis, yang sempat moncer belum lama ini.

Kicau cucak hijau.
Belakangan ini ia sukses mengorbitkan generasi terkini Jimat Perkutut. Diantaranya, Willis yang meraih juara 12 piyik yunior Suwardi Cup Bekasi (12/11/23). Kemudian, kelas hanging juara 10 atas nama MR. Gun (ring SSM) dan juara 20 atas nama Paripurna (Metro). Kemudian, Willis juara 10 piyik yunior Bogor Cup (26/11/23). “Sebelum lomba saya sudah siapkan 2 ekor piyik ring Jimat Betawi, tapi enggak jadi turun karena burungnya terjual. Hehee…,” ungkap Ridwan.
Sementara didunia kicau, kepiawaian Ridwan juga terbukti mengantarkan sejumlah burung juara, khususnya di kelas muray batu dan cucak hijau. Diantaranya, mengorbitkan muray Kinanti langganan juara 1 di wilayah Jabodetabek. Sekarang sedang mengorbitkan muray Sambo. Sambo belakangan ini rajin bertengger di papan atas sejumlah gelaran bergengsi do wilayah Jabodetabek. Belum lama ini, meraih juara 3 di Millenium Arena Jakarta (18/11/23). Sedangkan cucak hijau, Ridwan juga sukses mengorbitkan Hugo, yang saat ini eksis di jalur juara. Belum lama ini Hugo meraih juara 1 dua sesi di New Arena Jakarta (11/11/23).
Menurut Ridwan, dunia perkutut dan kicauan atau ocehan dua hobi yang berbeda tapi sat tujuan. Memang ada perbedaan saat lomba perkutut dan lomba ocehan tapi satu tujua, yaitu silaturahmi. “Untuk di perkutut saya baru 2 tahun mendalami dan fokus beternak,” katanya.
Ridwan menambahkan, untuk saat ini ia menjadikan perkutut Bangkok dan ocehan sebagai hobi. Keduanya sama-sama memberikan pelajaran dan kemakmuran atau berpotensi memberikan keuntungan finansial. “Dari ocehan dan perkutut keduanya mencetak dari 0 sampai bisa juara atau masuk nominasi. Itu kepuasan saya dan tim Jimat Betawi,” tuturnya.
Khusus di perkutut, tambah Ridwan, secara jujur ia mengungkapkan, sangat berterimakasih kepada para peternak senior Indonesia. Diantaranya, Jimat Perkutut BF Ciamis yang sudah memasok materi ternak maupun lomba. Karena sekarang darah juara sudah merata tinggal memahami karakter untuk lomba maupun ternak.
Sementara itu, mengenai perbedaan antara main Perkutut dengan kicauan ada beberapa hal yang mendasar. Diantaranya, perbedaan secara perawatan sangat berbeda antara perkutut dengan kicau. “Untuk cara mandinya berbeda dan pemberian doping lebih ke burung kicau. Untuk perkutut saya menggunakan racikan pakan sendiri,” jelasnya.  Namun yang pasti, kata Ridwan, menjalani kedua hobidnya sama-sama enak dan bisa dinikmati. “Karena saya dari jaman sekolah memang sering ikut lomba ocehan dibimbing Ayah saya sendiri. Beliau juga pemain lama di perkutut,” pungkasnya. AB-AMA/end

Tinggalkan Komentar