TASIKMALAYA, Agrobisburung.Com –TMC BF, salah satu peternak asal Tasikmalaya yang dua tahun terakhir ini paling produktif melahirkan burung perkutut juara diberbagai gelaran konkurs lintas blok Tanah Air. Farm milik Boss Dr. Tan yang kini digawangi Sus KLC ini mulai eksis sejak 2019 usai berganti nama dari HOE BF. Produk TMC juga banyak digunakan sebagai bibit unggulan oleh para peternak Tanah Air, karena memiliki kualitas yang merata dan daya turun istimewa.
Sus (kiri) & crew TMC BF Tasikmalaya.
Dr. Tan sudah aktif sejak era 80-an bersama para senior Tasikmalaya, seperti Watma Sobbandi WAT, Abay Palem dan Soen Hian WA. Menggunakan nama HOE BF dan eksis hingga awal 2000-an. Setelah sempat vakum dan beralih ke hobi lain, Dr. Tan kemudian kembali ke hobi lamanya pada tahun 2019, yang ditandai dengan berganti nama baru menjadi TMC BF. Nama TMC sendiri diambil dari singkatan nama rumah sakit miliknya, yakni Tecnical Medical Centre.
Sus saat TMC menjadi jawara LPJB 2022.
Saat mulai aktif lagi TMC BF dikelola oleh Susanto atau dikenal dengan Sus KLC, salah seorang perawat handal yang banyak makan asam garam. Setelah sempat membesarkan ACC bersama Akien dan Yanto Yunani, kemudian pada tahun 2018 mulai merintis kandang sendiri dengan nama KLC. Namun, akhirnya Sus kini fokus membesarkan TMC dibandingkan miliknya sendiri KLC. “Ya, saya yang bertanggung jawab semuanya di TMC. Baik di kandang maupun di lapang. KLC tetap jalan seadanya. Saya lebih fokus di TMC,” ungkap Sus.
Kandang TMC.
Markas TMC BF berada di kediaman Dr. Tan, yang digunakan untuk produksi. Sebanyak 60 kandang saat ini 90% produksi. Sedangkan hasil sortiran kemudian dikirim ke kediaman Sus. “Jadi kandang TMC fokus untuk ternak. Hasilnya dibawa kesini untuk disortir. Dipilih mana yang layak nuntuk ke lapang dan mana yang akan dikembalikan ke kandang untuk dikembangkan lagi,” ujar Sus.
Sus melanjutkan, materi indukan TMC merupakan kombinasi trah juara dengan karakter suara volume besar dan irama. Untuk burung bervolume besar, ia mendapatkannya dari Jimat Perkutut dan Top Perkutut. Sedangkan irama didapatkannya dari WAT, ACC dan Jupiter. Matari sebagian besar hasil rekomendasi Sus untuk kemudian diajukan kepada Dr. Tan. Setelah disetujui Boss, kemudian Sus mengolahnya. Dari materi-materi pilihan tersebut, kini 50% sudah menggunakan materi hasil anakan sendiri, yakni TMC x TMC. “Saya dipercaya oleh boss untuk mengolah materi yang ada sekaligus juga mengelola manajemen kandang. Kepercayaan ini saya jaga, hingga kini mampu bertahan,” jelas Sus.
Kepercayaan yang diberikan Dr. Tan kepada Sus tak disia-siakannya. Sus mampu mmebuktikannya dengan hasil positif dan perkembangan yang baik. Terbukti, selama empat tahun dipegangnya, TMC mampu berkibar dipentas nasional. Banyak burung-burung jebolan TMC yang moncer di berbagai gelaran lintas blok.
Sejumlah kandang unggulan sukses menelorkan generasi juara. Tepatnya setelah memasuki tahun kedua (2021). Hal itu diantaranya ditandai dengan keberhasilan produk-produk TMC yang moncer diberbabai gelaran lintas blok. Bahkan, pada tahun 2022 TMC berhasil merajai klasemen Liga Perkutut Jawa Barat di kelas piyik hanging. Kemudian, kini generasi pertama TMC juga tetap eksis di jalur podium hingga kelas berikutnya, piyik yunior dan dewasa.
Burung-burung yang sukses di arena konkurs, diantaranya Raden Bagus andalan TMC BF, anak dari TMC K.1 (TMC K.2 x TMC k.20), kemudian berlanjut muncul kakak-adiknya dari kandang ini, yang sudah menyebar ke sejumlah kungmania Jabar. Diantaranya, Jembar 1 (kakak Raden) milik H. Emo Ciamis. Kemudian Adik Raden (H. Suhayat Ciamis).
Selanjutnya, Romeo (TMC K.21: Jimat x Jimat) milik H. Susno Ciamis yang di-take over BK saat sebelumnya merajai kelas hanging, kini jadi andalan Prima Rasa Team Bandung di kelas piyik yunior dengan nama baru, Mont Blank. Pada gelaran LPI #10 Pariwisata Cup Bali (28/10/23), Mont Blank tembus 13 Besar. Kemudian, Andre Agassi (TMC K.6: Jimat x Jimat) milik Iwan Pale RTF Bandung, Adik Agassi juga siap moncer di tangan Acong New KWN Tasikmalaya. Acong juga sebelumnya punya 2 andalan yang kini eksis di jalur juara, yakni Nobelo (TMC K.19: TMC 31 x TMC K.1), kemudian Makanda (TMC K.28: TMC K.31 x TMC K.1) dan satu lagi sedang disiapkan, TMC K.25 (TMC K.5 x TMC K.30). Ada pula yang moncer di blok Tengah dan Timur. Diantaranya, di Sragen (TMC K.23: Jimat x Jimat). Kemudian, di Madiun ada beberapa di Topan, yang kebetulan adalah agen TMC blok Timur. Serta di Pamekasan ada trah Suara Agung (TMC K.31), “Trah TMC K.31:memang jadi andalan disini. Banyak dipakai anak dan cucunya untuk indukan,” pungkas Sus, yang tengah menyiapkan andalan antaranya turun di LPJJB #4 Galunggung Cup Tasikmalaya (5/11/23) besok. AB-AMA/end
Tinggalkan Komentar