TASIKMALAYA, Agrobisburung.Com –“Sang Fenomenal” Hendry WAT Sobbandi memang sudah dikenal sebagai “News Maker” sejak dulu. Di era 90-an saat mulai aktif main perkutut mengikuti papanya, Watma Sobbandi. Bahkan, sepak terjang Hendry WAT selalu jadi perhatian semua kalangan kungmania Tanah Air. Selain sukses mencetak burung juara nasional hasil produk sendiri, juga mencuri perhatian lewat aksi-aksi transaksi jual-beli.
Setelah era Susi Susanti, kemudian di Tasikmalaya bermunculan burung-burung juara. Tak heran, Tasikmalaya pun menjelma menjadi trend setter dan sentra perkutut nasional. Sejumlah burung jempolan yang lahir di Tasikmalaya, diantaranya Selendang Sutra dan Cinderella. Keduanya merupakan andalan Hendry WAT yang berjaya di era akhir 90-an.
Tidak lama setalah mulai eksis di dunia perkutut pada tahun 1995, Hendry WAT sudah bikin heboh dengan transaksi jor-joran. Yakni, membeli Selendang Sutra dari Sintow TOW Tasikmalaya seharga Rp 250 juta plus jam Rolex. Pada saat itu tahun 1996, Selendang Sutra merupakan burung juara nasional yang lahir dari salah satu kandang terbaik Gunung Mas K.54. Harga sebesar itu pada jaman sebelum krismon (krisis moneter) merupakan salah satu catatan rekor pembelian termahal. Dengan keyakinannya, Hendry termasuk berani dan bikin kalangan kungmania geleng-geleng kepala.
Setelah dibeli Hendry WAT, kemudian Selendang Sutra masuk kandang WAT Wayang Turtledove BF untuk dikembangkan. Hasilnya, antara lain lahir burung juara bernama Diana milik Awi Jordi Jakarta. Terbukti, feeling Hendry WAT memang tidak meleset. Selendang Sutra yang malang melintang di arena konkurs nasional era 96-97-an, tidak hanya sukses di lapangan, tetapi juga berlanjut di kandang. Bakat istimewa dan tangan dingin Hendry WAT langsung terbukti hanya beberapa tahun sejak mulai main perkutut. Sosoknya memang fenomenal sejak awal.
Setelah Selendang Sutra, Hendry WAT juga sukses bikin heboh dengan transaksi fenomenal salah seekor produk terbaiknya, Cinderella. Sebelum menelorkan Meteor Selancar pada akhir 90-an dan berjaya diawal 2000-an, WAT BF sempat juga mengorbitkan Cinderella pada tahun 1997. Seperti halnya Meteor Selancar, Cinderella juga merupakan produk WAT BF. Cinderella merajai di arena konkurs era 96-97 dan kemudian berujung transaksi. Ya, pembelinya adalah Tirto, kungmania asal Surabaya, Jatim. Berkat keinginan kuatnya membeli Cinderella, Tirto pun rela merogoh koceknya hingga mencapai Rp 700 juta. “Pada saat itu harga sebesar itu termasuk fantastis. Harga real Rp 700 juta yang belum terpecahkan sampai sekarang,” tandas Hendry WAT.
Hendry mengisahkan, salah satu moment terbaik Cinderella adalah ketika turun dj event nasional LPI 1997 Surabaya. Waktu itu di babak pertama dan kedua Cinderella tidak kerja dan tidak dapat koncer sama sekali. Baru babak ketiga dan keempat mendapat bola pingpong, 5 warna. ‘Di a Surabaya sebelum dibeli Tirto, Cinderella bikin heboh,” ujarnya.
Hendry WAT menambahkan, Cinderella merupakan salah seekor burung hasil ternak sendiri dengan materi indukan jantan juara bernama Gendang Mataram (ring WAT) yang dibeli balik dari Ayin Swara Mahardika (SM) BF Sukabumi. “Saya beli balik waktu di Koh Ayin juara. Di saya dikasih nama Gendang Mataram. Kemudian diternak di kandang Kresna Gugah, lahir lah Cinderella. Bahkan, Ayin SM Sukabumi pun mem-booking anaknya dari kandang Kresna Gugah.
Memang tak gampang bikin burung juara, anaknya juara juga. Yang bisa begitu mungkin bisa dihitung oleh jari. Yang punya burung juara, anaknya juara. Jadi, WAT sudah mencatatkan sejarah sejak dulu, dimana bapaknya juara diternak di WAT dan menghasilkan anakan juara juga, yakni Cinderella. “Ya, termasuk sejarah. Bapaknya burung juara, dan anaknya juara setelah diternak di WAT. Jadi 100 persen, beli juara anaknya juara,” ungkapnya.
Menurut Sandy ITP, salah seorang pemain senior di Tasikmalaya seangkatan Hendry WAT, ia mengikuti betul perjalanan sejarah WAT Wayang Turtledove BF yang dimulai dari Watma Sobbandi selaku seniornya, hingga Hendry Sobbandi. “Hendry WAT memang sudah ada bakat istimewa sejak mulai main perkutut. Saya termasuk yang ikut mendampingi dan bareng ke lapang. Beli burung berani dan feeling-nya bagus. Terbukti, Cinderella, Selendang Sutra hingga Meteor Selancar sukses ditangannya,” jelas Sandy ITP. AB-AMA/END
Tinggalkan Komentar