Mutiara K-Arktik Dijebol Hendry WAT Rp 90 Juta, HIKL K.82 Diproyeksikan ke Lapangan & Siap Meriahkan LPJJB #4 Tasikmalaya

Hendry WAT (kiri) dan Isen Mutiara.

TASIKMALAYA, Agrobisburung.Com – Belum sepekan Hendry WAT baru saja memboyong 2 ekor betina ciamik import dari Cristal BF Surabaya (HIKL 86 & TL 36). Kali ini Hendry WAT kembali menjebol sepasang indukan import dari kandang unggulan Mutiara BF Bondowoso, yakni Mutiara K.Arktik (HIKL 82 x HIKL 79). Padahal indukan ini merupakan simpanan Isen Mutiara dan masuk daftar kandang favorit saat ini. “Saya sangat bersyukur dan berterimakasih banyak kepada Koh Isen yang sudah menyupport saya. Bahkan kandang unggulannya pun mau dilepas untuk saya,” ujar Hendry WAT.

Hendry WAT (kiri) dan Isen Mutiara.
Untuk memboyong pasangan import tersebut, Hendry mengaku harus merogoh koceknya sebesar Rp 90 juta. Hal ini pun dibenarkan Isen setelah dikonfirmasi langsung oleh agrobisburung.com “Ya, betul. K.Arktik dijebol Hendry WAT kemarin sore (Kamis, 5/10/23). Harga sesuai yang saya beli dari HIKL sebesar 200 bath atau sekitar 90 juta rupiah,” ungkap Isen Mutiara, yang juga adik sepupuh dari Asen Cristal Surabaya ini.

Materi indukan Mutiara K.Arktik.
Isen menambahkan, kandang ini memang jadi unggulan di Mutiara BF. Karena secara individu masing-masing kualitasnya bagus. Jantan HIKL 82 meski masih muda usianya tapi kualitas suaranya mumpuni. Begitu pula betina HIKL 79 merupakan trah istimewa disana. Jadi betina terbaik HIKL saat ini. Dari betina tersebut banyak menelorkan burung juara. “Makanya saya ambil, dan sekarang jadi milik Koh Hendry WAT,” tambahnya.

Kandang Mutiara K.Arktik.
Bahkan Hendry WAT akan memproyekaikan jantan HIKL 82 tidak hanya jadi bapakan, tetapi juga akan dipakai untuk ke lapang. Hal ini diakui Hendry WAT sendiri. Ia beralasan jantan ini memiliki kapasitas untuk dijadikan burung lomba. Secara kualitas cukup mumpuni.  “Saya pertama kali ke Thailand Selatan tahun 1997. Baru menemukan burung ring import yang irama dan air suaranya seperti ini. Luar biasa ini burung. Selain akan dikembangkan di kandang, rencana mau saya bawa ke lapangan. LPJJB #4 Tasikmalaya mau saya turunkan,” jelas Hendry WAT.
Ia pun optimistis burung ini selain bisa diharapkan mencetak generasi juara juga bisa diandalkan di lapang. “Saya ada ‘feeling’ bagus terhadap burung ini,” pungkasnya.  AB-AMA/end

Tinggalkan Komentar