PACITAN, Agrobisburung.Com –Simanalagi (ring: WNA) milik Hoing SG BF Purwokerto yang dikawal Aan WNA dan Nardi WNA, terakhir lomba dua pekan lalu, meraih juara 3 piyik yunior di event nasional LPI #8 HB Cup Yogyakarta (16/9/23). Simanalagi adalah produk terkini WNA BF Pacitan milik Wage WNA. Lahir dari salah satu kandang favorit: WNA SK.7 dengan indukan jantan WNA 712 K.6 Trah Legendaris dan betina Cristal 1108 K.DDD. “Bapaknya Legendaris dan Simanalagi kakak-beradik. Sedangkan ibunya trah unggulan Cristal DDD,” jelas Nardi WNA, mewakili WNA Team.
Pencapaian Simanalagi di Yogyakarta patut dibanggakan, karena mampu menembus ketatnya persaingan di kelas piyik yunior event kolosal Piala Raja. Bisa merebut Mahkota Raja yang di idamkan kungmania Tanah Air. Sebelumnya, Simanalagi memang sudah menunjukkan bakatnya saat digembleng sejak hanging hingga ke rekan setengah tiang. Tidak jarang menduduki papan atas di sejumlah gelaran seputar blok Tengah.
Burung milik Hoing SG Purwokerto, tapi dipegang Aan Purwokerto, pencari bakat sekaligus perawat handal dari blok Tengah. Di lapangan, juga dikawal Nardi Ciamis pencari bakat sekaligus perawat handal dari blok Barat. Sedangkan Wage adalah pemilik WNA BF yang berdomisili di Pacitan, Jawa Timur. Jadi WNA Team adalah kolaborasi kungmania lintas blok, yang diperkuat orang-orang hebat di bidangnya. “Kita bagi-bagi tugas. Pak Wage mencetak burung lomba. Saya dan Pak Aan bagian memolesnya,” ungkap Nardi.
Seperti diketahui, Wage adalah pencetak burung-burung juara dari markas WNA BF Pacitan. Sedangkan Nardi dan Aan adalalah para pencari bakat sekaligus perawat handal, yang sudah diakui rekam jejaknya selama lebih dari seperempat abad (25 tahun) berkiprah di dunia perkutut. Nama WNA sendiri mengandung dua arti, filosofi dan singkatan. “Yang pertama, “Wahyu Ning Alam” atau anugrah dari Sang Pencipta. Yang kedua, singkatan dari Wage, Nardi dan Aan,” terang Wage.
Selain sukses mengorbitkan Simanalagi, belum lama ini juga moncer salah satu produk baru WNA lainnya, yakni Hura Hura. Di event regional Karaton Sumedang Larang Cup 4 (24/9/23), Hura Hura sukses menunjukkan bakatnya dengan meraih juara 6 hanging. Hura Hura adalah anak dari WNA K.B1 (WNA K.FFF x WNA K.11).
Sementara itu, dari total 30 kandang yang terbagi dalam tiga lokasi. Sebagian besar produksi fokus di WNA BF Pacitan. Terdapat beberapa kandang favorit lainnya. Diantaranya, K.12 (Cristal C.6 x WNA K.7), K.11 (WNA K.777 x WNA K.111), K.C7 (Cristal C.555 x Cristal A.2), K.3 (WNA K.FFF x WNA K.4), dan K.5 (WNA K.111 x WNA K.7). WNA juga mengandalkan trah Legendaris (WNA K.7) dibeberapa kandang lainnya. “Kandang-kandang tersebut rata-rata banyak lahirkan anakan juara. Meski jarang yang masuk LPI, karena kebanyakan masuk kandang,” pungkas Wage. AB-AMA/end
Tinggalkan Komentar