H. Supriyadi Ceret Gumatung BF Bekasi Kolaborasi Bersama Kanaya BF, Andalkan Sandakala-Balak Balak-Tuan Muda di Arena Laga 

H. Supriadi(kanan) & Andi Kanaya di depan kandang Ceret Gumatung BF Bekasi.

BEKASI, Agrobisburung.Com – Nama H. Supriyadi dengan farm-nya Ceret Gumatung BF Bekasi kembali mencuat seiring dengan bermunculannya jago-jagonya di arena konkurs. Diantaranya, belum lama ini salah satu andalan H. Supriyadi yang dikawal Andi Kanaya BF Bekasi yang bernama Sandakala (ring: Kanaya), meraih juara 1 kelas dewasa bebas di event regional Karaton Sumedang Larang Cup Sumedang (24/9/23).

Sandakala (Kanaya) moncer di Sumedang
Kehadiran H. Supriyadi dan Andi Kanaya sebagai Duta Batavia mewakili kungmania Jabodetabek untuk bersilaturahmi dengan kungmania Jabar. Membawa sejumlah amunisi andalan, H. Supriyadi berhasil memboyong dua Piala Mahkota Binokasih. Selain Sandakala yang moncer di kelas dewasa bebas, satu andalan lainnya adalah Prefektur hasil kebun sendiri bergelang Ceret Gumatung.

H. Supriadi(kanan) & Andi Kanaya di depan kandang Ceret Gumatung BF Bekasi.
H. Supriyadi bukan sosok baru di dunia perkutut Indonesia. Ia termasuk pemain senior. Sejak tahun 2004 ia sudah main bareng Tim MTG Bekasi. Pada 2010 ia sempet vakum dan mulai main lagi tahun 2020. Ia kembali membangun 20 kandang baru dan mengusung nama Ceret Gumatung BF. Dalam perjalananya, pengembangan 20 kandang tambahan yang berkolaborasi dengan Kanaya BF milik Andi Bekasi. “Kandang Ceret Gumatung sekarang ada 20 dan Kanaya 20, jadi total 40 kandang. Burung Pak haji, dari yang desain sampai yang jodohin saya semua. Soalnya sudah dipasrahkan ke saya semua. Ibaratnya, mau diapain juga saya yang urus, cuma beda ring saja,” jelas Andi Kanaya.

Kandang Ceret Gumatung BF.
Dari total 40 kandang, sebagian besar sudah produksi. Dan hampir semua indukannya merata. “Insyaallah hampir merata, yang banyak melahirkan burung juara,” ungkapnya. Andi menambahkan, terdapat sejumlah kandang yang berhasil menelorkan burung juara. Diantaranya, K 01, K 02, K 03, K 05, K 07, K 444 dan K 555. K 01 (Grend 21 x LP 2296), kualitas anakannya merata dan banyak melahirkan burung juara. Kemudian, K 02 (Kanaya 941 x Ceret 206). “Kanaya 941 itu burung juara. Nama burung Balak-Balak.sampai sekarang masih dimainkan di LPJJB dan ada poinya di kelas dewasa yunior,” katanya.
Berikutnya, K 05 (Ceret 141 x Ceret 189). Ceret 141 waktu mudanya sudah sering juara, dengan nama burung Rakuti. Terakhir juara di lapangan Berbah, Yogyakarta,  kemudian melahirkan anakan Ceret 544, dengan nama Tuan Muda. Terakhir lomba di LPJJB #3 Bekasi dan masuk juara 3. K 07 (ShaSha 778 x LP 2269). Melahirkan burung yang bernama Grandong, dan meraih juara 2 di pembukaan lapangan Superman  Lalu Grandong di teke over orang surabayaseharga Rp 50 juta.
Sementara itu, Sandakala adalah produk Kanaya BF Bekasi, dari K 02 dengan materi jantan Gemilang 170 K A.16 dan betina Gemilang 1260 K B.5. “Sandakala sejak mulai dari hanging sudah sering juara sampe sekarang. Di LPI BSD juga masuk  Waktu dibeli umur 3 bulan pas juara 1 langsung di-take over. Burung saya yang rawat sampe sekarang. Saat ini umurnya baru 5 bulan, tapi sudah main di kelas dewasa yunior. Selain mengandalkan Sandakala di kelas dewasa, H. Supriyadi juga sukses mengorbitkan Prefektur yang meraih juara 5 piyik yunior di Sumedang. Prefektur berasal dari K 05, yang tidak lain adalah adiknya Tuan muda. AB-AMA/end

Tinggalkan Komentar