Watma dan Henry Sobbandi Wat Wayang BF Tasikmalaya
TASIKMALAYA, Agrobisburung.Com –Meteor Selancar milik Alm. Gwan An Tim Selancar Surabaya, adalah salah satu burung perkutut terbaik yang pernah merajai arena konkurs nasional awal 2000-an. Produk WAT BF Tasikmalaya ini legenda Jawara Liga Perkutut Indonesia (LPI) yang disegani lawan-lawannya dijamannya. Meteor Selancar merupakan anak dari salah satu kandang unggulan WAT BF pada saat itu, dengan jantan VP-577 Golden Dragon dan betina WAT-91 Darussalam. “Saya bersyukur dan bangga, WAT pernah melahirkan burung sekelas Meteor Selancar, yang merajai LPI empat musim berturut-turut,” ungkap Hendry WAT.
Watma dan Henry Sobbandi Wat Wayang BF TasikmalayaHendry WAT & Family.
Berdasarkan sejarah perhelatan konkurs nasional Liga Perkutut Indonesia (LPI) pada awal 2000-an, Meteor Selancar masih mencatatkan rekor sebagai satu-satunya burung yang mampu meraih juara umum sebanyak 4 kali berturut-turut. Berkat pencapaian istimewa di masa keemasannya, Meteor Selancar pun banyak mendapat penawaran menggiurkan hingga 1 Miliar dari sejumlah penghobi perkutut Tanah Air. Oleh sang pemllik, Meteor Selancar dibandrol Rp 1,5 Miliar.
PERKUTUT JAWARA NASIONAL DIBANDROL MILIARAN
Burung perkutut jawara nasional pertama yang dibandrol miliaran rupiah adalah Susi Susanti. Perkutut jawaran di era tahun 80-an, milik H. Muhammad, Surabaya ini pernah dibandrol Rp 0,75 miliar (Rp 750 juta). Bergelang GM, Susi Susanti sempat merajai konkurs perkutut dalam negeri hingga empat tahun berturut-turut.
Perkutut jawara nasional lain yang dibandrol selangit adalah Misteri Bahari. Perkutut milik John Suwandi, Cirebon, Jawa Barat ini, moncer di era tahun 90-an. Perkutut non ring, dengan karakter suara dobel berujung panjang ini, di masa kejayaannya, sempat ditawarkan Rp 1 miliar. Oleh, A Lung, peternak perkutut berlebel Kopa Surabaya, perkutut ini ditawar Rp 600 juta.
Di era akhir 90-an hingga awal 2000-an kembali muncul perkutut jawara dengan bandrol selangit. Rating itu dimiliki Meteor, perkutut milik Gwan An Tim Selancar Surabaya. Bertipe bunyi dobel, dobel ples, besar dan berujung panjang, Meteor dimasa jayanya dibandrol 1,5 miliar. Dan lagi-lagi tawaran di bawah Rp 1 M ditampik pemilik. Tim Selancar pilih Meteor masuk kandang.
Masuk era 2000-an, perkutut jawara nasional peraih point tertinggi LPI, yang dibandrol miliaran, jumlahnya kian bertambah. Tim Terminal Surabaya, kembali pecahkan rekor sebagai pemilik perkutut jawara. Salah satunya, perkutut yang diberi nama Aljazair. Burung bergelang MLT asal Thailand Selatan ini akhirnya diboyong Palem Bf Tasikmalaya dan saat ini berada di Cekeas BF Jakarta
Selain Aljazair, muncul pula Jamaika, perkutut milik Hendry, peternak WAT Tasikmalaya Kemudian Jamela H. Zainuri Hasyim, Bandung, serta Edy Yusuf dengan beberapa perkutut yang terkenal dengan nama belakang Raja. Seperti Mustika Raja, Pusaka Raja dan Tombak Raja. Deretan nama perkutut jawara itu, rata-rata dibandrol Rp 1 miliar lebih. AB-AMA/END
Tinggalkan Komentar