Perang Bintang di Karang Arum Bandung: 3 Arga, Pablo Aimar & Pratista Asoy The Best, Iwan Pale RTF Borong Piala

Panitia & peserta.

BANDUNG, Agrobisburung.Com –Mengisi kekosongan jadwal lomba di bulan puasa, kungmania Bandung dan sekitarnya memadati lapangan Karang Arum Sukajadi Bandung, Sabtu (8/4/23). Lomba regional dalam rangka hari jadi Karang Arum ini jadi ajang silaturahmi sekaligus ngabuburit. Lomba dilaksanakan normal seperti biasa dimulai sejak jam 7.30 WIB pagi dan berakhir jam 12 siang. Hadir para tokoh perkutut nasional asal Jabar, termask ketua P3SI Pengwil Jabar H. Asep Kartaman. “Alhamdulillah, lomba berlangsung meriah. Peserta tidak hanya seputar Bandung, tapi hadir juga dari luar kota,” ujar Hendrik Mix, penggagas kegiatan.

Panitia & juri.
Dihadiri tokoh perkutut Jabar.
Terbatasnya lahan area lomba di lapang Karang Arum menjadi tantangan tersendiri bagi kontestan. Total 4 blok gantangan full menambah persingan dalam menembus nominasi juara semakin ketat. Apalagi peserta yang turun, khususnya di kelas dewasa dan piyik yunior, mayoritas burung-burung mapan langganan juara.

Panitia & peserta.
Henry Manila (kanan) sukses antarkan 3 Arga kepuncak di kelas dewasa bebas.
Di kelas dewasa bebas, 3 Arga yang baru hijrah dari kerekan setengah tiang makin menunjukkan kualitasnya. Burung andalan Henry Manila Bandung yang merupakan hasil kebun sendiri, tampil meyakinkan. Menghadapi lawan-lawan tangguh yang sarat pengalaman, 3 Arga mampu mengatasinya dengan baik. Burung yang sebelumnya rajin meraih juara saat masih eksis di kelas piyik yunior ini berhasil menjadi yang terbaik.

Juara kelas piyik yunior.
Kelas dewasa bebas jadi ajang perang bintang. Kemapanan 3 Arga mendapat ujian dan perlawanan sengit dari pesaingnya: Elite 05 (WA), Opo Onone (Sha-Sha), Mega Star (Boxer) dan Hepi-Hepi (Manila), yang menempati posisi ke-2 hingga ke-5. Opo Onone merupakan besutan anyar tangan dingin Henry Manila lainnya yang mulai menunjukkan bakatnya. Kemudian Elite 05 orbitan anyar Warna Agung BF Tasikmalaya yang makin eksis dipapan atas. Sedangkan Hepi-Hepi dan Mega Star adalah dua nama besar yang sudah diakui kapasitasnya diberbagai gelaran.

Iwan Pale RTF (kiri) borong juara.
Di kelas piyik yunior, Pablo Aimar (IMC), andalan Iwan Pale RTF Bandung, kembali unjuk kualitas. Ketatnya persaingan di kelas kerekan setengah tiang ini mampu diatasi dengan hasil maksimal. Pablo Aimar berhasil menduduki posisi puncak usai mengalahkan para pesaingnya yang merupakan nama-nama beken langganan juara: Jon Key (GIA), Kanjeng (Pejabat), Ayu Merayu (RA) dan Spink (ASP).

Pratista Asoy masih yang terbaik di kelas hanging.
Sementara di kelas hanging, tahta tertinggi masih dikuasi Pratista Asoy (Ptatista) andalan Ojie Pratista Bandung. Setelah merajai di gelaran Korps Juri Jabar, tiga pekan sebelumnya, penampilan Pratista Asoy tetap stabil. Perolehan nilai 3 warna ditiga babak terakhir cukup untuk kembali mengantarkannya ke posisi puncak. Posisi berikutnya diisi para debutan potensial: Mutiara (TSL), Luigi Junior (RTF), Kaisar (GIA) dan Bugatti (Angin Surga).
Event regional kali ini menjadi moment yang membahagiakan bagi Iwan Pale RTG Bandung. Betapa tidak, keempat jagoannya berhasil menembus nominasi juara ditiga kelas yang berbeda. Selain Pablo Aimar yang meraih juara pertama dikelas piyik yunior, tiga amunisi RTF lainnya yang moncer, yakni Davor Suker (Arfad) juara 9 dewasa bebas, serta dua debutannya:  Luigi Junior (RTF) dan Balada (RTF), yang meraih juara 3 dan 7 hanging. AB-AMA/end

Tinggalkan Komentar