Klasemen Akhir LPJB 2022: Bintang Agung-Sabila Kencana-TMC Jawara, Radja Manuk-Primarasa-Golden Kung Runner-Up
Klasemen Akhir LPJB 2022: Bintang Agung-Sabila Kencana-TMC Jawara, Radja Manuk-Primarasa-Golden Kung Runner-Up

Shintabrata pemilik Bintang Agung, jawara kelas dewasa bebas LPJB 2022.










BANDUNG, Agrobisburung.Com –Bintang Agung (BA) milik Shintbrata Bandung (ring: Yong) akhirnya secara resmi dinobatkan sebagai peraih peringkat pertama klasemen akhir Liga Perkutut Jawa Barat (LPJB) 2022. Keputusan resmi tersebut ditetapkan Panitia LPJB 2022 disela-sela Muswil P3SI Jabar, di Xena Bandung (6/11/22).


BA mengoleksi poin yang aama dengan pesaingnya, Radja Manuk (RM) milik Robby Warna Agung (WA) Tasikmalaya dengan total point 685. Jumlah ini diperoleh dari keikutsertaannya selama 7 putaran dari total 9 putaran yang digelar. Sedangkan RM memperoleh point yang sama hasil dari keikutsertaannya selama 9 putaran. “Setelah dimusyawarahkan selama sepekan usai putaran terakhir di Cirebon, akhirnya kami panitia memutuskan BA sebagai juaranya. Hal ini antara lain berdasarkan “kualitas perolehan point. BA bisa memperoleh point tersebut hanya dalam enam putaran. Selain itu BA pernah juara 1 sekali, sedangkan RM belum pernah,” jelas H. Yadi Tunas, mewakili panitia LPJB.


PEROLEHAN POINT BINTANG AGUNG 6 PUTARAN:
3-BANDUNG (4) 90
4-CIREBON (1) 150
5-TASIKMALAYA (3)105
6-MAJALENGKA (2) 125
7-GARUT (2) 125
8-BANDUNG (4) 90
TOTAL POIN = 685
PEROLEHAN POINT
RADJA MANUK 9 PUTARAN:
1-MAJALENGKA (5) 80
2- GARUT (4) 90
3- BANDUNG (5) 80
4- CIREBON (6) 70
5- TASIKMALAYA (10) 30
6- MAJALENGKA (7) 60
7- GARUT (3) 105
8- BANDUNG (5) 80
9- CIREBON (4) 90
TOTAL POIN = 685
Posisi runner-up merupakan perolehan maksimal bagi RM. Namun, perjuangan RM patut diacungi jempol dan layak diapresiasi. Burung ini tampil spartan selama 9 putaran liga tak pernah absen. Hebatnya, selalu membawa pulang piala. Tidak banyak burung yang bisa sestabil RM.








Sementara itu, peringkat ketiga ditempati Hepi-Hepi milik Bambang R3 Bandung. Perjuangan Hepi-Hepi juga layak diapresiasi. Mulai sejak putaran kelima di Tasikmalaya, Hepi-Hepi selalu masuk 2 Besar di putaran berikutnya. Main 5 putaran, burung bergelang Manila ini meraih total point 675 atau hanya selisih 10 point dengan BA & RM. Jika saja putaran ke-10 jadi digelar, masih ada kesempatan untuk mengejar dan menyalip BA & RM dipuncak klasemen.
Di kelas piyik yunior dan hanging, Sabila Kencana Team Ciamis dan TMC BF Tasikmalaya memimpin sejak awal liga. Hebatnya, hingga putaran terakhir posisinya tak tergoyahkan. Hal ini berkat “cadangan amunisi” kedua tim asal Priangan Timur ini cukup mumpuni. Stok amunisi banuak pilihan, dalam aetiap gelaran mampu menempatkan 2-3 jagoan. Sehingga mendongkrak point dengan cepat dan posisi klasemen pun aman.
Yang fenomenal di kelas piyik yunior dan hanging adalah sepak terjang Dede Primarasa Team Bandung dan Pepen Golden Kung Team Subang. Keduanya mulai ‘on fire’ dipertengahan liga. Perlahan namun pasti, jagoan-jagoannya mampu tembus papan atas, khususnya menjelang akhir liga. Sehingga keduanya langsung melesat mendekati puncak klasemen dan finish di podium kedua.
Panitia juga memutuskan, karena adanya perolehan point yang sama dihampir tiap kelas, maka untuk undian motor ditambah 4 juara. Sehingga setip kelas masing-masing peringkat 1-19 yang berhak mendapat tiket undian motor. Sedangkan yang berhak mendapat piala tetap juara 1-15 saja. AB-AMA



Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar