Hendry WAT (kiri) bersama Delvin Sobbandi, anak keduanya.
TASIKMALAYA, Agrobisburung.Com –Bersamaan dengan ngorbitnya Dollar sebulan terakhir ini, Hendry WAT, salah seorang tokoh perkutut nasional asal Tasikmalaya, Jawa Barat, menyatakan untuk “come back” kedunia yang pernah diakrabinya pada era 90-an akhir dan 2000-an, meski kemudian sempat vakum beberapa tahun terakhir. Kembalinya Hendry WAT ke pentas perkutut nasional ditandai dengan adanya transaksi burung juara terkini bernama Dollar. Burung bergelang ANO BF Tasikmalaya ini mencuri perhatiannya. Selama empat kali tampil, Dollar eksis dijalur podium di gelaran seputra Jabar.
Mengawali debutnya, Dollar masuk nominasi ketiga dewasa bebas di konkurs HUT Jabar ke-77 Tasikmalaya (2/10/22). Kemudian lanjut ke LPJB #8 Kolaborasi Baringga Bandung (9/10/22), Dollar kerja kurang maksimal, namun masih bisa masuk nominasi ketujuh. Dua pekan kemudian, Dollar membuktikan kelasnya di Karaton Sumedang Larang Cup 2 (23/10/22). Setelah juara di Sumedang, Dollar kemudian resmi “diadopsi” Hendry WAT dengan mahar cukup fantastis.
WAT Team, turun gunung langsung manggung.
Selanjutnya, Dollar membela panji WAT Team Tasikmalaya untuk meneruskan catatan prestasinya di arena konkurs. Mengawali debutnya ditangan Hendry WAT, Dollar yang dikawal Delvin, putra keduanya, kembali membuktikan mental juaranya. Dollar tampil meyakinkan dan berhasil meraih juara 1 di LPJB #9 Cirebon (30/10/22). “Puji Tuhan… Hendry Junior pertama ke lapang langsung dikasih juara 1,” ujar Hendry WAT.
Delvin Sobbandi, generasi penerus dinasti WAT BF Tasikmalaya.
Hendry WAT memang sudah sejak awal memproyeksikan Delvin untuk meneruskan “tongkat estafet” Dinasty WAT di kancah perkutut Tanah Air. Secara kebetulan, Delvin belakangan ini sudah memperlihatkan ketertarikannya terhadap seni suara alam burung perkutut, yang notabene adalah warisan turun temurun keluarga besar WAT Wayang Turtledove.
Dibawah bimbingan sang ayah Hendry dan kakeknya Watma Sobbandi, Delvin diharapkan bisa meneruskan tradisi WAT BF yang dikenal sebagai salah satu peternak besar Tanah Air yang melegenda dan eksis hingga saat ini. Sementara di lapangan Delvin dikawal Ano, sebagai mekanik andalan WAT Team di arena konkurs. “Kebetulan Delvin punya basic di burung, sebelumnya dia suka memelihara love bird. Sekarang mulai tertarik perkutut,” ungkap Ano.
Keseriusan Hendry terjun kembali ke arena konkurs dibuktikan dengan mulai intens mengikuti perkembangan terkini dunia perkutut. Bahkan, setelah teruji di lomba seputar Jabar, Dollar akan disiapkan untuk menjajal event nasional LPI Pahlawan Cup Surabaya (12-13/11/22) mendatang. AB-AMA
Tinggalkan Komentar