Pepen (kanan) bersama H. Cholil HDL.

SUBANG, Agrobisburung.Com – Belum genap setahun aktif didunia perkutut nasional, nama Pepen Purnama bersama timnya Golden Kung Subang, melejit ke papan atas. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah sukses mengantarkan dua andalannya: Mick Doohan (Cristal) dan Jeremy Burgess (HDL) ke jajaran elit di klasemen LPI 2022.

Pepen (kanan) bersama H. Cholil HDL.

Kehadiran andalan barunya, Jeremy Burgess, semakin melengkapi keberhasilan Pepen dalam mengorbitkan burung juara. Sejauh ini keduanya tampil apik di kelas dewasa senior LPI. Doohan main lima kali di event nasional LPI dan selalu masuk nominasi. Di klasemen sementara Doohan bertengger dipapan atas. Sedangkan Burgess main baru dua kali, hasilnya cukup menjanjikan. Terakhir di LPI #6 Yogya (18/22), Doohan tembus podium ke-4 dan Burgess ke-7.

Pepen (kanan) bersama Asen Cristal.

Diakui Pepen, duet maut Doohan-Burgess di arena konkurs nasional LPI ini adalah “Mahakarya” kedua tokoh legendaris didunia perkutut Tanah Air, yakni Asen Cristal dan H. Cholil HDL dari blok Timur. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari nama besar dan kepiawaian kedua sosok tersebut. Duet maut ini yang menjadi pondasi kuat atas pencapaian “kilat” pepen di pentas perkutut nasional.

Mick Doohan (kanan) & Jeremy Burgess, dua tokoh inspiratif bagi Pepen.
Pepen “menganalogikan” duet Asen dan H. Cholil seperti duet Doohan-Burgess di dunia MotoGP, yang berjaya di era 1994-1998. Mick Doohan sebagai pembalap juara dunia. Kemudian Jeremy burgess sebagai kepala mekanik  yang sukses mengantarkan Mick Doohan meraih juara dunia. Keduanya sangat menginspirasi Pepen. Duet ini seperti Asen yang jago meracik burung dengan DNA juara, lalu disetting oleh H. Cholil sebagai perawat atau mekanik handal yang banyak mengantarkan burung juara.
Bagi Pepen, adanya kedua sosok tersebut menjadi sebuah berkah. Dari hanya sekadar hiburan piara burung perkutut, main-main, dan tiba-tiba karena duet maut Asen-H. Cholil bisa berprestasi di event nasional.  “Baru mau setahun sudah bisa langsung berprestasi di level nasional. Karena saya seperti boneka, yang cuma duduk manis, tiba-tiba bisa berprestasi di nasional. Saya seperti bermimpi semuanya diatur oleh Tuhan. Gifts from god,” kata Pepen. AB-AMA/end

Tinggalkan Komentar