Wawan Morsen (kanan) saat menerima piala juara 4 di Garut.

SUMEDANG, Agrobisburung.Com – Bisa berprestasi di arena konkurs dari hasil kebun sendiri menjadi kebanggaan tersendiri. Seperti yang dirasakan Wawan Morsen, kungmania pemula asal Sumedang, Jawa Barat. Setahun menekuni hobi perkutut, Wawan Morsen bersyukur bisa langsung meraih prestasi.

Wawan Morsen (kanan) saat menerima piala juara 4 di Garut.

Salah satu produk Morsen yang bernama Sangga Buana berhasil meraih prestasi dan eksis di gelaran bergengsi Liga Perkutut Jawa Barat (LPJB) 2022. Mengawali debutnya, Sangga Buana saat masih berusia 2 bulan, melakoni pengenalan lapang di hajatan Pengda P3SI Sumedang “Keraton Sumedang Larang Cup (29/5/22). Sangga Buana mulai menunjukkan bakatnya saat turun di latber Xena Bandung (22/6/22), dengan masuk nominasi 10 kelas hanging. Kemudian, debutnya di LPJB #6 masuk nominasi 9 kelas hanging di Bupati Cup Majalengka (3/7/22). Terakhir, di LPJB #7 Swiss Van Java Cup Garut (31/7/22) kemarin, Sangga Buana menempati posisi 4 kelas hanging.”Sangga Buana baru empat kali main. Alhamdulillah, terus menunjukkan perkembangan positif disetiap lomba yang diikutinya,” ungkap Wawan Morsen, yang didampingi Roy Fajri, pemain senior yang menjadi mentornya.

Wawan Morsen (kiri) & Roy Fajri Sumedang.

Menurut Roy, kemarin di Garut Sangga Buana babak pertama mendapat nilai 2 warna hitam, kemudian babak kedua 3 warna, babak ketiga 2 warna hitam,dan babak keempat 3 warna usulan. “Dengan suara depan yang enak, tengah double – double plus, ujungnya yang saya suka, panjang dengan NG. Ditambah mentalnya bagus. Termasuk burung genjah, paling berani diantara seumurannya,” ungkap Roy.

Sangga Buana berasal dari kandang 555 Zaskia Gotic, dengan materi indukan jantan Morsen 008 dan betina CKM 87. Ibunya Sangga Buana adalah cucunya Akiyo punya BK dulu. “Sejak usia satu bulan Sangga Buana beserta piyikan hasil Morsen lainnya memang dititip di markas Fajri BF untuk dipantau. Dari 7 ekor kepantau lah Sangga Buana yang menonjol suaranya.”Burung mah dari piyik di rumah saya, enggak pernah dibawa ke rumah Morsen. Karena bersebrangan rumahnya,” katanya.

Wawan dan Roy optimistis, Sangga Buana bisa diandalkan bersaing diberbagai gelaran lintas blok. “Insya Alloh akan saya usahakan jadi burung awet. Tipe burung irama, dengan ujung panjang, meski tengahnya tidak terlalu banyak,” bebernya. Wawan juga merasa bersyukur bertetanggaan dengan Roy Fajri, pemain senior Sumedang. Karena dengan begitu potensinya bisa terpantau dan bisa mendapat bimbingan langsung dari seniornya tersebut.”Rumah saya dengan Kang Roy bersebrangan. Jadi saya tahu aktifitas Kang Roy didunia perkutut. Begitu saya mulai tertarik main perkutut langsung di-support penuh sama Kang Roy,” ujar Wawan.

Mulai mencoba ternak perkutut setahun lalu, Wawan Morsen memaksimalkan lahan didepan rumahnya. Lima kandang dirasa sudah cukup sebagai permulaan, sambil melihat perkembangan kedepan. Sesuai anjuran Roy, bertahap dimulai dari 5 kandang sudah cukup agar lebih fokus.”Sementara fokus 5 kandang dulu. Indukan nya sebagian punya saya diternak di Morsen,” jelas Roy. AB-AMA

Tinggalkan Komentar