Pepen Purnama (tengah) saat dikunjungi peternak senior Andi Fortune (kanan) dan Erwin Zeus (kiri)

SUBANG, Agrobisburung.Com – Pepen Golden Kung, kungmania debutan asl Subang, Jawa Bara, sudah memproyeksikan sejak mulai aktif di dunia hobi perkutut, jika dirinya akan lebih fokus menyiapkan amunisi untuk lomba. Langkah ini dilakoninya seperti saat ia sukses menukangi klub motor Honda Golden Racing Team Jabar. Mencari bibit-bibit pembalap muda berbakat, dididik dan dibina hingga ke jalur prestasi.

Pepen Purnama (tengah) saat dikunjungi peternak senior Andi Fortune (kanan) dan Erwin Zeus (kiri)
Di perkutut pun ia berupaya membina burung-burung prospek lomba. Selain mengoleksi burung-burung siap lomba, ia juga banyak berburu piyikan bertalenta untuk dipoles hingga juara. Sementara soal ternak, ia menyerahkan kepada ahlinya. “Sejak awal saya memang lebih fokus di lomba saja. Soal ternak biar serahkan sama ahlinya. Bagi-bagi tugas, agar hasilnya maksimal,” ungkap Pepen Purnama, saat ditemui AGROBISBURUNG.COM di markas Golden Kung Bird Farm, Jl. Ahmad Yani Subang, belum lama ini.

Markas Golden Kung BF Subang.
Pepen berdalih, langkah ini diambilnya semata-mata hanya agar dirinya bisa lebih fokus memelihara dan merawat burung-burung yang siap lomba. Dengan pengalamannya yang masih seumur jagung, minimal Pepen bisa membuat burung-burung koleksinya merasa nyaman dan sehat. Selanjutnya tinggal memoles untuk dipersiapkan ke lomba. “Semua burung yang akan dilombakan saya pegang langsung. Setelah belajar dari para pakar tentang perawatan, kemudian saya terapkan sendiri. Waktu main merpati balap juga begitu,” ungkap Pepen.
Saat ini koleksi burung lombanya sudah mencapai puluhan. Sedikitnya, sekali lomba ia bisa menurunkan minimal 10 hingga maksimal 15 ekor, yang mayoritas di kelas piyikan. Sejumlah nama yang sukses diorbitkannya antara lain, Mick Doohan (Cristal), Tulele (Cristal), DM (Cristal), Mahalia (Cristal), Gaukrodger (Cristal), Purnama (Trimurti), Golden Java (HDL), Toraja (KPOH), Sari (KPOH), Sydney (CMM), Larnelle (Fortune), DP (Fortune), GBS (Prokung), dan MWS (Andri). Kecuali Mick Doohan andalannya di kelas dewasa yang masih dipegang langsung H. Cholil, perawat terbaik asal Jawa Timur.
Pepen bersyukur, meski masih anak bawang dirinya sudah bisa diterima oleh semua kalangan kungmania Tanah Air. Bahkan, ia bisa dipercaya oleh beberapa peternak papan atas untuk mengorbitkan burung juara. Salah satunya Asen Cristal BF Surabaya. Tak heran jika koleksinya banulyak berasal dari Cristal.
Mengamati perkembangan lomba perkutut di Indonesia, Pepen mengaku cukup survive dan bangga jika kini bisa menjadi bagian dari komunitas perkutut Indonesia yang tergabung dalam wadah P3SI. Namun, ada beberapa konsep didunia otomotif dari arena sirkuit yang bisa diterapkan di arena konkurs. Salah salah satunya ialah mengemas event secara profesional yang mampu menyedot perhatian masyarakat umum. Live event dengan menyediakan kamera dibeberapa sudut lapangan misalnya. “Sehingga nantinya bisa menghadirkan sponsor-sponsor besar produk umum Tanah Air di arena konkurs,” pungkasnya. AB-AMA

Tinggalkan Komentar