Iwan Pale RTF (tengah) saat Lentini juara di LPJB #4 Cirebon

BANDUNG, Agrobisburung.Com – Iwan Pale RTF Bandung memang sudah digariskan punya kemampuan sebagai pencetak prestasi disetiap hobi yang digelutinya. Ia termasuk penghobi yang bertangan dingin. Saat aktif main ayam pelung mulai 2017 hingga tahun 2020, ia banyak menorehkan prestasi mengkilap. Puncaknya mengantarkan salah satu andalannya, Abah Junior menyandang predikat terbaik nasional pada 2019. Di ayam pelung Iwan vakum sementara sejak 2020 saat wabah covid-19 melanda. Selain itu karena ayam pelung jagoannya Abah Junior diternakkan. “Ayam akan balik lagi, nunggu momen.  Sambil nunggu anakan Abah Junior,” jelas Iwan, yang juga saat masih aktif menjabat sebagai bendahara HIPPAPI (Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia) DPW Jabar, dan wakil ketua HIPPAPI Kab. Bandung.

Iwan Pale RTF (tengah) saat Lentini juara di LPJB #4 Cirebon
Disaat rehat main ayam pelung, Iwan kemudian sempat mampir sebentar ke hobi burung puter pelung, yang dilakoninya selama 2 tahun (2020-2021). Di puter pelung ia juga sempat mencetak prestasi melalui beberapa andalannya, salah satunya ditorehkan Michael Angelo (Sword) yang berhasil masuk nominasi Best Of The Best (BOB) lomba nasional di Tasikmalaya 2021.

Iwan Pale RTF (tengah) saat Lentini juara di LPJB #4 Cirebon
Saat main puter pelung, Iwan juga mulai merambah hobi barunya yakni perkutut. Di dunia perkutut Iwan nampak lebih semangat dan optimis bisa lebih survive. Sehingga tahapan-tahapan main perkutut mulai dijalaninya dengan serius. Dimulai dari mengoleksi burung-burung prospek lomba dari beberapa peternak top di Jabar, kemudian sambil jalan juga membangun kandang ternak di rumahnya daerah Ujung Berung Bandung, serta mulai berburu materi indukan dari beberaap peternak pilihan Tanah Air. Materi pilihannya antara lain, WAT, SM, IMC, BK (import), STP dan Lugina.

Iwan Pale didepan kandang RTF BF Bandung.
Hasilnya, tahap pertama dilalui dengan cukup baik. Ia berhasil mengorbitkan burung-burung juara di arena konkurs, baik regional di Jabar hingga nasional. Beberapa nama yang berhasil diorbitkannya antara lain, Amania (Satelit) di kelas dewasa yang tembus klasemen sementara LPJB 2022. Kemudian Luigi Lentini (Lugina), yang merajai kelas piyik yunior dibeberapa gelaran terakhir di Jabar, serta mengantarkannya diposisi kedua klasemen sementara LPJB 2022.

Iwan Pale bersama “Abah Junior” andalannya di hobi ayam pelung.
Tahap berikutnya, setelah materi indukan pilihan di markas RTF BF mulai dikembangbiakkan, kini sudah mulai menunjukkan hasil positif. Beberapa kandang unggulan yang bermaterikan trah juara sudah menelorkan generasi bertalenta. Salah satu kandang unggulan RTF yakni, kandang ALBERTINI dengan materi indukan jantan WAT 590 K.Big Star dengan betina WAT 480 K.Mirah Delima. Dari kandang ini muncullah ring RTF 06 yang diberi nama GIOVANI GALLI.
Mengawali debutnya, GALLI berhasil menempati podium kelima kelas hanging pada gelaran regional Keraton Sumedang Larang Cup (29/5/22). Hasil yang cukup membanggakan untuk debut perdana hasil dari kebun sendiri. Di Sumedang, sebetulnya GALLI didampingi kakaknya (RTF 04). Namun, hanya meraih bendera 2 warna hitam saja. Iwan menambahkan, dari 9 kandang yang disiapkan, sementara ini baru 5 pasang yang produksi. Sedangkan yang belum nelor sementara indukannya digantung dulu, karena kandang dipakai buat umbaran anakan yang sudah ada. “RTF 04 itu strip 1, RTF 05 & 06 strip 2. Cuma yang  05 kayaknya betina. Kemudian, RTF 12 & 13 strip 3. Pasangan WAT ini memang produktif banget,” ujar Iwan.
Menghadapi lomba berikutnya, Iwan akan menyiapkan LENTINI kembali bersaing di LPJB #5: Tasikmalaya (12/6/22) dan LPI #3: Bogor (26/6/22). Sedangkan khusus dj Tasik, Iwan akan turun full team: AMANIA (dewasa),  LENTINI dan amunisi baru (piyik yunior), kemudian GALLI dan kakaknya (RTF 04) di kelas hanging.Iwan menuturkan, dalam setiap hobi dan komunitas rumusnya jangan malu buat bertanya, karena sumber ilmu dari banyak bertanya. “Bergurulah dengan yang lebih tahu dan bertanyalah dengan yang lebih dulu,” tuturnya.
Hal tersebut Iwan terapkan sejak di hobi ayam pelung. “Dulu saya banyak belajar bagaimana cara merawat ayam, menyiapkan ayam kontes itu belajar dengan Kang Yudi Baramuli pakar ayam dari Garut (specialis perawatan dan pengobatan ayam). Lalu belajar cara breeding ayam pelung, tentang bagaimana memilih indukan betina, jantan yang bagus buat indukan itu dari pakar breeding H. Apep Banjaran, kemudian belajar menilai suara ayam, dasar suara ayam,kriteria kukudur  kukelur dan lainnya itu dari Abah Tata Kasfira Ketua Juri Nasional ayam pelung,” ungkapnya.
Demikian juga di perkutut, ia banyak belajar dari para seniornya, seperti Ayin dan Toto SM, H. Iim IMC, Henry Manila, Xena BF dan Riga BF. “Sharing dengan para senior dan rekan-rekan di lapangan, bertukar informasi tentang perkutut,  itu sangat membantu saya pelan-pelan memahami perkutut dan fokus di perkutut, hingga akhirnya saat ini sampai pada tahapan untuk breeding, mencari dan mengumpulkan materi kandang yang insyaallah bisa menghasilkan turunan yg berkualitas. Apapun hobinya jika ditekuni dengan baik dan fokus mudah mudahan hasilnya akan baik, karena hobi itu harus bikin happy, bukan bikin keki,”pungkasnya. AB-AMA

Tinggalkan Komentar