Roy Fajri (kanan) Ketua Bidang Lomba & Penjurian P3SI Pengda Sumedang.
SUMEDANG, Agrobisburung.Com –Ada pemandangan yang berbeda pada gelaran konkurs regional “Keraton Sumedang Larang Cup” (29/5/22) kemarin. Yaitu di area kelas piyik hanging, panitia yang diinisiasi Roy Fajri selaku Ketua Bidang Lomba & Penjurian P3SI Pengda Sumedang, menerapkan keknik baru pemasangan tempat penancap bendera. Dengan model gantangan leter U ukuran 6x12x6 meter. Posisi juri di tengah-tengah, jaraknya sama ke setiap burung. “Jadi adil tidak ada yang dirugikan. Burung tidak terlalu terganggu oleh penancap, karena bendera ditancapkan di nomer bawah yang jaraknya jauh dari burung,” jelas Roy Fajri.
Roy Fajri (kanan) Ketua Bidang Lomba & Penjurian P3SI Pengda Sumedang.
Roy mengakui, jika teknik yang sudah diterapkannya dinilai cukup efektif dan bisa meminimalisir gangguan. Namun begitu, memang masih perlu perbaikan. Kemarin itu pinggirnya masih terlalu dekat ke burung yang di samping. Tapi kalau cakupan sudut pandang juri sudah pas, semua burung terpantau jelas. Juri lihat nomer atas, sementara penancap fokus lihat nomer bawah. “Karena rata-rata keluhan peserta merasa terganggu dengan bolak- baliknya penancap bendera,” katanya.
Roy menambahkan, teknik baru ini masih sederhana, menggunakan alat seadanya. “Belun bikin yang permanen. Tapi minimal yang penting fungsinya dulu,” jelasnya. Meski begitu, ia bersyukur idenya ini mendapat respon positif dari semua kalangan kungmania. “Alhamdulillah, lomba kemarin sukses Banyak yang mengapresiasi, terutama dengan ide saya, cara penilaian di kelas hanging. Mudah-mudahan tekni ini bisa diterima dan diterapkan juga di lapangan lain,” ungkap Roy.
Roy juga berharap, mudah-mudahan hal ini bisa jadi inspirasi dan muncul inovasi-inovasi baru di setiap lomba di daerah lain. “Karena ide ini sudah ada sejak dulu, hanya saja baru terealisasi di lapang sendiri,” pungkasnya. AB-AMA
Tinggalkan Komentar