Ancu (kedua kanan) & Akim (ketiga kiri) bersama panitia Keraton Kacirebonan Cup

CIREBON, Agrobisburung.Com – Cirebon sempat dikenal sebagai salah satu daerah pencetak burung perkutut juara nasional. Yang paling fenomenal adalah manggungnya salah seekor burung produk Cirebon yang bernama MISTERI BAHARI. Pada akhir 90-an hingga awal 2000-an menjadi masa kejayaan burung besutan Gunawan Andi TGM BF Cirebon. Empat belas tahun kemudian, muncul lagi jawara nasional asal Cirebon yang bernama IRAMA AGUNG (milik H. Ali Badri Surabaya), yang merupakan produk HAAS BF. Di masa kejayaannya 2014-2018, IRAMA AGUNG merajai berbagai gelaran nasional.

Ancu (kedua kanan) & Akim (ketiga kiri) bersama panitia Keraton Kacirebonan Cup
Perjalanan sejarah dunia perkutut Cirebon kemudian terus berlanjut dan tetap eksis hingga kini. Meski sempat mengalami pasang surut, baik dalam mencetak generasi juara maupun gelaran bergengsi, namun eksistensi kungmania Cirebon tetap terjaga. Berkat konsistensi para senior dalam menjaga “marwah” hobi perkutut hingga mendelegasikannya kepada para junior atau generasi penerusnya.

Ancu Sunardi Platinum (kanan) dan H. Abdul Azis Syah HAAS.
Kini, kungmania Cirebon dimotori kombinasi kungmania senior dan junior, yang saru sama lain saling melengkapi. Di jajaran senior masih ada H. Abdul Azis HAAS selaku salah seorang sesepuh perkutut Kota Udang, yang masih ditemani senior lainnya seperti Santo Avatar, Gunawan TGM, dll. Generasi penerusnya antara lain, Ancu Sunardi Platinum, Suhartono Hakim, Budi Sae, Ifgaba Saragih, Sengwan Asri, Defri Eyaka, dll.

Ancu (kiri), bersama petinggi P3SI Pengwil Jabar.
Selama masa kurun waktu 25 tahun terakhir, arena kegiatan sempat berpindah-pindah. Mulai dari lapang Kharisma jl. Garuda (1997-2010), Boulevard (2011-2013), Cafe Wakao Jl. Perjuangan (2014-2017), hingga terakhir di Tubono Perumahan TNI AL (2018-2020).

Lapang Arjuna Cirebon.
Sempat vakum selama dua tahun (2020-2021) yang bertepatan dengan wabah covid-19, aktifitas kungmania Cirebon juga sementara “tiarap” karena kebetulan lapang Tubono habis kontrak, sehingga minim kegiatan. “Selama corona sebetulnya kita tetap mencari lapang penggantinya. Sempat  beberapa alternatif, namun l yang cocok. Sampai oada akhirnya atas inisiatif Koh Akim, beliau membeli lahan khusus untuk dijadikan lapang permanen P3SI Pengda Cirebon,” jelas Ancu Sunardi, ketua Pengda Cirebon.
Keberadaan lapang baru P3SI Pengda Cirebon yang dikenal dengan nama lapang Arjuna, menjadi tonggak kebangkitan Cirebon di era kepengurusan baru periode 2021-2026 dibawah nahkoda Ancu Sunardi Platinum. Lapang Arjuna yang berlokasi di Jl. Kopi Luhur Cadas Ngampar, Cirebon, merupakan lahan exclusive milik Suhartono Hakim (Akim), salah seorang kungmania generasi baru Cirebon yang peduli untuk kemajuan perkutut Bumi Gunung Jati. Beliau merelakan koceknya demi kelangsungan hobi perkutut Cirebon yang beberapa tahun terakhir krisis lapangan. Sekarang Cirebon tidak perlu lagi pindah-pindah tempat untuk latihan bersama maupun menggelar lomba besar atau nasional sekalipun.
“Kepedulian Koh Akim yang begitu besarnya. Tidak hanya menyediakan lahan untuk kerekan, tetapi juga menyiapkan segala fasilitas pendukungnya. Hal ini patut diapresiasi dan didukung oleh kita semua kungmania Cirebon. Sekali lagi, saya atas nama pribadi, pengurus dan kungmania Cirebon mengucapkan banyak terimakasih,” ungkap Ancu.
Hal senada juga disampaikan H. Abdul Azis Syah HAAS, tokoh senior berpengaruh di dunia hobi perkutut Jabar bahkan nasional. Menurutnya, kepedulian besar Akim harus disyukuri dan diapresiasi setinggi-tingginya. Sosok seperti Akim sangat langka dan kita harus menjaganya dengan dukungan penuh. “Alhamdulillah, setelah berpindah-pindah kini kita memiliki lapangan sendiri. Luar biasa kepedulian beliau, patut diapresiasi. Terimakasih Koh Akim,” ujar H. Abdul Azis, yang juga sempat menjabat ketua Pengda Cirebon selama tiga periode ini.
H. Abdul Azis juga menambahkan, Ancu dan Akim merupakan dua sosok penting dalam kebangkitan perkutut Cirebon saat ini. Sebagai kungmania yang lama berkecimpung didunia perkutut Tanah Air, ia menganggap Ancu sebagai ketua Pengda dan Akim sebagai pemilik lapang, menjadi kombinasi yang pas. Masing-masing pujya kompetensi dan bisa saling melengkapi. Ancu dinilai memiliki loyalitas tinggi dan mampu menjalankan roda organisasi Pengda Cirebon. Begitu juga Akim memiliki loyalitas yang tinggi dan siap berkorban moril dan materiel untuk kemajuan perkutut Cirebon.
“Kesuksesan konkurs Keraton Kacirebonan Cup kemarin menjadi buktinya. Cirebon menjadi perhatian kungmania Tanah Air. Keduanya mampu menjadi leader. Harus kita dukung dan jaga keberhasilan ini. Semoga kungmania Cirebon bersatu dan tetap solid,” tandasnya.  AB-AMA

Tinggalkan Komentar