Subagio FVT Depok: Marukawa Teruji di Hanging, Debut di PY Rebut Juara 2 Latber TSB Depok
Subagio FVT Depok: Marukawa Teruji di Hanging, Debut di PY Rebut Juara 2 Latber TSB Depok
DEPOK, Agrobisburung.com – Marukawa punya rekam jejak prestasi membanggakan bagi pemiliknya, Subagio Alim FVT Depok, Jawa Barat. Selama empat bulan terakhir, produk SIU BF Cibubur ini berhasil menguasai papan atas di kelas hanging hingga piyik yunior di seputar Jabodetabek.
Selama periode gelaran Januari hingga April 2022, MARUKAWA sukses mengoleksi 10 piala, dan 9 diantaranya di kelas hanging.
Pada gelaran Januari hingga Maret MARUKAWA merebut juara 1 tiga kali berturut-turut di lapang WI Depok. Selain itu, MARUKAWA juga selalu masuk nominasi disisa laga lainnya. Diantaranya, juara 11 KMB Bogor (23/1), kemudian juara 2 TSB (6/2), juara 17 Khytavin Bekasi (27/2), juara 2 KMB Bogor (6/3), juara 3 KMB Bogor (27/3) dan terakhir juara 3 di WI Depok (3/4).
Memasuki usia 6 bulan, kemudian Subagio mulai mencoba menaikan MARUKAWA ke kerekan setengah tiang. Mengawali debutnya di latber TSB Depok (17/4), Hasilnya, MARUKAWA berhasil finish di posisi 2 piyik yunior, dengan raihan bendera 3 warna dibabak awal. Ini membuktikan jika MARUKAWA memang punya kemampuan diatas rata-rata. Selain kualitas suara yang mumpuni, juga mental juara yang istimewa.”Saya coba naik kelas piyik yunior, ternyata mau kerja. Meski hanya dapat tiga warna dibabak awal saja, tapi cukup sebagai pengalaman pertama,” ungkap Subagio.
Subagio menambahkan, Marukawa merupakan anak dari SIU K.1A dengan materi indukan jantan Bagus dan betina Nagamuba. Bahkan, ia juga memiliki adik Marukawa yang saat ini baru berusia sebulan. Kenapa dinamakan MARUKAWA, seperti pemain sepakbola Liga 1 Indonesia asal Jepang Taisei Marukawa yang kini bermain di PSIS Semarang. “Karena seperti pemain bola Marukawa yang posturnya kecil tapi mainnya hebat. Saya berharap juga burung ini begitu, meski body kecil tapi kualitas suaranya mantap,” jelasnya.
Ia juga mengaku banyak disuport Sutrisna pemilik SIU BF Cibubur, pemain senior yang menjadi mentornya dalam beternak maupun eksis di lapang. Dari 7 kandang yang berdiri di kediamannya, sebagian besar materi merupakan produk SIU. “Saya banyak disupport SIU BF. Sementara cukup 7 kandang dulu biar lebih fokus. Mudah-mudahan kedepannya bisa mengorbitkan anakan sendiri,” harap Subagio, yang baru dua tahun menjalani hobi perkutut ini.
Subagio juga menambahkan, sementara ini sambil belajar kepada para senior termasuk Sutrisna SIU Cibubur, saya lebih memprioritaskan lomba seputar Jabodetabek. “Mungkin nanti kedepannya saya juga ingin lomba keluar kota,” harapnya. AB-AMA
Tinggalkan Komentar