Diklat Juri & Perumus P3SI Jabar 2021 Sukses, Langkah Awal Mencetak Generasi Juri Berkualitas, Berintegritas & Amanah dalam Mengemban Tugas

Praktek Lapangan setelah pembekalan Materi DIklat

BANDUNG, agrobisburung.com – Diklat Juri dan Perumus P3SI Pengwil Jawa Barat, yang digelar di Xena BF Bandung, selama 3 hari sejak Jum’at hingga Minggu (10-12/12/21) di Xena BF Bandung terlaksana dengan baik, lancar, aman dan sukses. Kesuksesan ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik dan kekompakan semua pihak yang terlibat. Mulai dari panitia penyelenggara yang terdiri dari kolaborasi antara pengurus dan korps juri P3SI Pengwil Jabar, para peserta dan tidak lupa dukungan kungmania Tanah Air yang begitu besar. Semua elemen yang terlihat berharap acara ini mampu mencetak generasi juri berkualitas, yang berintegritas tinggi, bertanggung jawab dan amanah dalam menjalankan tugas.

Praktek Lapangan setelah pembekalan Materi DIklat
PENYAMPAIAN MATERI OLEH MENTOR JURI NASIONAL.
Tingginya antusiasme kungmania Tanah Air terhadap kegiatan ini terbukti dengan banyaknya dukungan mengalir. Tidak hanya moril tetapi juga materil melalui sumbangan dana. Bahkan, awalnya kegiatan ini hanya akan diperuntukan bagi calon juri dan perumus P3SI Pengwil Jabar, namun akhirnya melebar. Peserta yang ikut berpartisipasi memang mayoritas berasal dari Jabar, tetapi juga ada titipan dari Pengwil lain, yakni Jateng, Jatim dan Lampung. “Alhamdulillah kegiatan berlangsung lancar dan sukes. Total peserta 36 orang, 12 diantaranya berasal dari luar Jabar,” ujar H. Tatang Aruman, sekertaris Pengwil Jabar yang ditugaskan sebagai ketua pelaksana kegiatan.
Diklat dimulai Jum’at (10/12/21) sore dengan diawali pembukaan, dan pembekalan dari beberapa mentor handal, diantaranya juri nasional seperti M. Zaenal, Tri Wahyu dan mewakili  pengwil H. Abdul Latief Trisula Garut, serta tidak lupa wejangan dari mantan juri nasional Jabar yang kini lebih aktif di lomba sebagai salah satu peternak besar Jabar, yakni H. Asep ASP Cianjur. Selaku sesepuh perkutut nasional asal Jabar, yang dulu pernah berkecimpung dan terjun langsung di lapangan sebagai juri, ia menyampaikan materi dengan tema: “Dinamika Perkutut Tanah Air, Dulu, Kini dan Masa yang Akan Datang”.

Hari kedua, Sabtu (11/12/21) siang,  dilanjutkan dengan pemaparan dari mantan juri nasional asal Bandung, yakni Bambang Ariyanto atau lebih dikenal BK (Bambang Kancil), yangvjuga saat ini lebih aktif di lomba sebagai pemandu bakat burung potensial. Sesi kedua penjelasan dasar-dasar penjurian, yang disampaikan H. Tatang Aruman selaku juri nasional aktif. Kemudian dilanjutkan penjelasan dari mentor lainnya yakni M. Zainal sebagai juri nasional aktif. Sedangkan hari terakhir merupakan praktek dan implementasi di lapangan melalui gelaran latber lokal di lapang Xena BF Bandung. Selain penyampaian materi soal teknis dilapangan, para peserta juga dibekali pemahaman secara rohani yang disampaikan H. Abdul Latief, humas P3SI Pengwil Jabar, yang dituakan oleh panitia diklat. “Karena pondasi awal tugas juri adalah agama. Akhlak yang baik, jujur dan bertanggungjawab, sehingga bisa melaksanakan tuggasnya di lapangan dengan amanah dan sesuai aturan,” ungkap H. Abdul Latief.

Asep ASP
H Latief

Hasil dari diklat selama tiga hari, secara umum menang semuanya dinyatakan lulus dengan baik. Namun ada beberapa catatan khusus, serta diantara yang baik juga ada yang terbaik. Berdasarkan perolehan nilai, terpilih tiga juri terbaik, yakni Agus Ramdani (Garut), Sofyan Maulana (Jateng), dan Dedi Bagus (Pamekasan). Selain itu ditetapkan pula juri yunior Jabar Wawan (Majalengka) yang direkemdasikan ke senior, juga dua juri senior Jabar yang direkomendasikan ke nasional, yakni Roni Bahrudin (Bandung) dan Marjana (Cirebon). Pada kesempatan ini juga secara spontan dipilih para mentor favorit, yakni M. Zaenal dari juri nasional dan H. Abdul Latief, yang menerapkan kedisiplinan dan cukup tegas selama diklat berlangsung.

Bambang Kancil
“Alhamdulillah kegiatan diklat berjalan lancar dan sukses. Rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari ini begitu terarah dan terukur. Mudah-mudahan diklat ini menjadi bekal ilmu bagi para peserta di lapangan nanti,  sebagai generasi penerus menggantikan kita-kita yang sudah sepuh. Ilmu yang disampaikan para mentor bisa diaplikasikan dengan baik,” jelas H. Asep ASP, yang didaulat sebagai sesepuh dalam memberikan wejangan diakhir diklat. AB-AMA

Tinggalkan Komentar