BANDUNG, agrobisburung.com –Latber di lapang Xena BF Bandung, Minggu (12/12/21) menjadi rangkaian akhir Diklat Calon Juri & Perumus P3SI Pengwil Jabar 2021. Pada kesempatan ini para peserta diklat mempraktekan hasil pembelajarannya selama diklat. Ini merupakan agenda terakhir, peserta mengimplementasikan ilmunya di lapangan dengan cara ikut menilai dari pinggir lapangan.
PANITIA & PESERTA DIKLAT JURI & PERUMUS P3SI PENGWIL JABAR 2021.
Selama lomba berlangsung para peserta diklat berdiri mengitari area di pinggir lapang yang ditugaskan untuk mengaplikasikan kemampuannya di lapangan. Sedangkan sebagian peserta bertugas menancapkan bendera dan membantu tim rekap penilaian. Dari tribun penonton para mentor mengawasi sambil memberikan pengarahan secara langsung sesuai kendisi di lapangan. Tidak jarang beberapa mentor dan penonton berteriak mengingatkan peserta untuk memperhatikan burung yang bunyi dan layak memperoleh nilai.
“Aksi ini merupakan salah satu upaya menggembleng kemampuan sekaligus menguji mental. para peserta. Dan ini sudah menjadi tradisi dalam setiap gelaran lomba sebagai implementasi praktek di lapangan,” ujar H. Abdul Latief, humas P3SI Pengwil Jabar sekaligu bertindak selaku salah satu mentor diklat.
Di lapangan, cuaca yang begitu cerah ternyata tak membuat para peserta konkurs tampil maksimal. Di hampir semua kelas, hanya beberapa burung saja yang terpantau mampu memperoleh nilai. Hal ini terjadi terutama di babak-babak awal. Namun mendekati babak akhir semakin jelas mana burung yang mapan dan tampil konsisten.
JUARA DEWASA SENIOR.
Di kelas dewasa bebas, Bimasena burung lawas milik Otin Hambali Bandung yang bergelang Padma, berhasil memimpin. Diikuti Clara (PVJ), kemudian Panglima (Xena), Kresna (GIA) dan Anak Tampan (SM). Bagi burung-burung mapan dan kaya pengalaman ini, gelaran ini sekaligus persiapan menjelang dibukanya Liga Baringga II yang akan dimiulai 19 Desember pekan depan, bertempat di Lanud Sulaiman Bandung.
Di kelas piyik yunior, Golden Royal debutan Golden BF Bandung mampu mencuri perhatian juri yang bertugas di lapangan. Golden Royal yang menempati gantangan 106 mampu mengatasi perlawanan Brekele (SM), salah seekor pesaing utamanya, yang menempati gantangan 131. Sementara di kelas hanging, Tatang Meidina yang memperkuat ASP Team Cianjur, berhasil mengorbitkan burung debutan Super-Super (KMB). Super-Super mampu lolos dari ketatnya epersaingan dengan Geusan Ulun Junior (NZM) dan Bintang Cilik (ASP), yang pada akhirnya menempati posisi kedua dan ketiga. AB-AMA
Tinggalkan Komentar