Kungmania Bandung yang berdomisili di wilayah Timur, setiap Kamis melatih burungnya disini.
BANDUNG, agrobisburung.com –Lapang Riga yang berlokasi di Jl. Sirnagalih Belakang No. 9 Padasuka, Kota Bandung, merupakam salah satu dari banyaknya lapang-lapang kecil alternatif yang beberapa tahun belakangan ini eksis menggelar latihan rutin mingguan. Setiap Kamis pagi hingga siang siang hari, kungmania Bandung yang berdomisili di wilayah Timur dan sekitarnya melatih burung-burung debutan disini. Lahannya memang tak terlalu luas, hanya memiliki kapasitas gantangan 2 blok hanging dam kurang dari satu blok kerekan setengah tiang. Oleh karenanya lapang Riga lebih dominan dimanfaatkan untuk melatih burung-burung piyikan, terutama burung pemula (hanging).
Kungmania Bandung yang berdomisili di wilayah Timur, setiap Kamis melatih burungnya disini.
Jana Riga selaku pemililk lahan sekaligus pengelola lapang Riga, mengatakan jika sejak mulai diadakan latihan rutin setiap Kamis banyak penggemar-penggemar baru bermunculan diseputar wilayah Bandung Timur ini. Sedikitnya 10-15 orang yang rajin latihan disini. Bahkan jika Minggu tidak ada lomba, banyak juga yang latihan disini. “Kam terbuka untuk siapa pun, bagi para penikmat burung perkutut bisa latihan bersama disini,” katanya.
Tidak hanya para pemula, lapangan ini juga dimanfaatkan para kungmania senior yang rumahnya dekat dengan lokasi lapang. Mereka diantaranya, Wowo STP “suhu” sekaligus tempat menampung curhat para pemula, kemudian Bambang Maryono juri aktif yang belakangan ini sedang merintis breeding secara propesional, serta Otang Satelit, Doyo Campus, Erwin Zeus, Mukrom Nizami, Dani Abah GMGA, Jodie JST, Ari Padjadjaran, Helli Aprilia, Kurman Utamanya, Puput Senter, Yayan Pertala, Opik TSL Domba, dan masih banyak lagi para pemula yang aktif meramaikan latihan Kamisan disini.
Lapang ini juga diakui banyak melanirkan dan mengorbitkan burung potensial yang kini bahkan sudah menembus gelaran nasional. Beberapa diantaranya bahkan mengawali ‘karir’ dan memulai ‘jam terbang’-nya disini. Sebut saja 3 Trah STP K.C3 (HL K.1 x STP K.C5), yakni Idolaku-Rindu Alam-Teratai Merah, yang saat ini sedang ngorbit di pentas nasional. Generasi emas STP ini kemarin secara bersamaan naik podium di kelas piyik yunior pada gelaran Padjadjaran Cup Bogor (28/11/21). Rindu Alam juara 2, Idolaku juara 3 dan Teratai Merah juara 6. Istimewa.
Menurut Wowo STP, trah K.C3 ini sudah menunjukkan potensinya ketika digantang dikandang STP. Kemudian kemampuannya terus diasah di lapang Riga. Latihan tipis-tipis setiap Kamis ternyata membuahkan hasil. Mentalnya terasah dan kualitas suaranya semakin keluar. “Burung muda memang harus mulai dilatih secara bertahap. Latihan yang dekat-dekat dulu, baru setelah cukup mental dibawa ke lomba. Begitu juga ketiga burung trah K.C3, yang memiliki kualitasnya merata dan kini tampil bersama,” ungkap Wowo STP.
Selain itu, beberapa nama juga ngorbit hasil dari tempaan lapang Riga. Beberapa produk bertalenta generasi terkini diantaranya, Trio Macan (Campus), Parikesit (Satelit), Lamsijan (R3), Alif Bata (Nizami), dan masih banyak lagi. Burung-burung tersebut mulai menampakkan bakat istimewanya sejak digantang di lapang Riga, baik saat larihan rutin maupun latiihan bernilai (latber).
Harapannya, akan bermunculan burung-burung kualitas lomba dari lapang Riga. Meski lahan terbatas, namun tak membuat pengelola dan pendukung lapang ini tetap berkreasi untuk memajukan hobi perkutut di Jabar, khususnya Bandung. Selain latihan rutin Kamis, lapang Riga juga sesekali memanfaatkan jadwal kosong untuk menggelar latber spesial. AB-AMA
Tinggalkan Komentar