Tujuh BF Pasuruan Milik Wak Brenk Andalkan Tujuh Gacoan Lomba & Bandrol Produk Ternaknya dengan harga “Grosir”
PASURUAN, agrobisburung.com – Geliat hobi puter pelung kembali naik, pasca PPKM hobi tersebut sempat libur lama dan pelan pelan kembali semarak, lomba dan latber kembali mulai rutin di beberapa daerah. Untuk itu Tujuh BF milik Ainul Hakim atau biasa dipanggil Wak Brenk mulai menyiapkan amunisi lomba dan produk produk terbaiknya untuk kembali eksis di lapangan. “alhamdulillah geliat puter yang mulai terlihat membuat produk Tujuh BF juga ikutan laris, banyak puter mania yang mencari jago jago muda untuk dijadikan amunisi lomba, ” ucap Wak Brenk yang bermarkas di Jl. Sidomukti Purwodadi Pasuruan.
Untuk menunjang produk unggulannya Wak Brenk juga memiliki jago jago handal seperti Mbah Brojo, Asu Mbaong, sogol, branjangkawat, bintang tujuh, BrojoGuno serta lainnya yang sudah memiliki berprestasi di latber, cup dan latpres. Selain itu Wak Brenk juga memiliki trah indukan istimewa seperti Trah adik Marsekal, anak papi mami, anak Gangga, anak birajuda, anak Sekar kencana, anak Sekar langit, anak Barcelona, anak Abiyoso, anakk grand Hanan, anak Sencaki, anak Mamo, sishan dan adik bendrat, adik jhimat, sisihan lossdol, adik sambernyowo, anak Srirama, R11, Kaconk, topten, sampurna 30.
Nah dari trah trah tersebut lahirlah Kandag favorit seperti pasangan Hanan 577 x RBN 023 yang sudah melahirkan banyak burung jawara seperti, Ki Ageng mentil milik Songolas Jombang, Hercules milik team Erlangga Madiun, Mbah Brojo, Sogol, branjangkawat dan lainnya. Lebih jauh Wak Brenk mengatakan bahwa harga booking kandang tersebut Rp. 3 jt u sepasang piyek mandiri, namun untuk saat ini bookingan di close tutup karena banyak yang booking dan untuk kandang favorit lainnya puter mania cukup membayar dengan harga “grosir” yang terjangkau. “Sejauh ini belum pernah jual gaco mahal rata rata piyik kandang favorit Antara Rp. 2 – 3 jt yang bisa langsung moncer di latber dan kebyakan memang masih ke teman teman sendiri baru lakau ke teman teman pelomba,” jelas Wak Brenk.
AB-OPI/end
Tinggalkan Komentar