Raja Mongol Tak Terkejar, Sharmila & Lamborgini Bersaing Ketat Final Liga Puter Jatim 2020
Raja Mongol Tak Terkejar, Sharmila & Lamborgini Bersaing Ketat Final Liga Puter Jatim 2020

Raja Mongol jadi kandidat juara LPJ kelas utama










Surabaya, Agrobisburung.Com – Siapakah yang menjadi jawara burung puter terbaik dalam LPJ 2020? Jawabnya memang masih menunggu Final Liga Puter Jatim (LPJ) Piala Bung Tomo yang digelar di gantangan IBM BC Surabaya besok pada Minggu 15 Nopember 2020. Tetapi dari dua kali putaran sudah didapatkan poin untuk puter-puter terbaik, sehingga putaran terakhir sudah bisa ditebak siapa puter yang layak menyandang Best Champion, dari data yang ada Raja Mongol tak terkejar di kelas utama sedangkan Sharmila dan Lamborgini bersaing ketat di kelas madya.







Sebagai mana disampaikan Puji Kristianto wakil ketua II bidang lomba P4SI pengda Jatim, dengan sistem poin, 15 urutan kejuaraan memperoleh nilai yg akan diakumulasikan di akhir gelaran dengan perincian sebagai berikut juara I = 25, II = 20, III = 16, IV = 13, V = 11, VI = 10, VII = 9, VIII = 8, IX = 7, X = 6, XI = 5, XII = 4, XII = 3, XIV = 2 dan juara XV = 1 poin.


Sedianya Liga Puter Jatim digelar 5 kali event, putaran I di Madiun (26/7) dan II di Malang (30/8), sedangkan 2 gelaran gagal dilaksanakan karena perijinan yang terkait Covid-19 yaitu putaran III di Nganjuk dan putaran ke IV di Sumenep. Dari putaran yang sudah berjalan Raja Mongol andalan Jokotole Madura tampaknya berpeluang besar untuk menguasai kelas utama, dengan modal 45 poin sangat sukar untuk dikejar, karena diposisi kedua Samber Nyowo milik Asen Cristal BF Surabaya hanya mengantongi 32 poin.

Jika Raja Mongol masuk 3 besar sudah dipastikan juara bahkan saat final diposisi ke IV (58 poin) tetap akan menjadi juara apalagi tampil maksimal menempati posisi pertama jelas akan keluar sebagai yang terbaik, mengingat Samber Nyowo yang menempel di posisi kedua tampil juara I pun poinnya tidak akan mampu mengejar hanya akan mengantongi 57 poin. Sedangkan Arjuno andalan Eton BF Bantul yang sekarang menempati posisi ke III juga tidak mampu mengejar walaupun di final mampu keluar sebagai juara I.

Yang menarik di kelas madya terjadi perang saudara (1 kandang) keduanya merupakan andalan A Latif Surabaya sehingga peluang besar kembali membawanya pulang tropi bergengsi LPJ 2020. Pasalnya peraih poin tertinggi sementara kelas madya adalah Sharmila I dan Lamborgini II sama sama produk DLSWK. Jadi siapa yang keluar sebagai juara I final maka akan dinobatkan sebagai puter terbaik kelas madya LPJ 2020, Kalau Sharmila yang moncer juara I tentu sudah pasti Sharmila yang juara LPJ, tetapi jika Lamborghini yang keluar juara I maka dapat mengumpulkan 66 poin selisih 1 poin lebih unggul jika Sharmila meraih juara II final madya.

Bahkan antara Sharmilah dan Lamborgini posisinya sedikit aman, jika masuk 5 besar saja sudah tidak tergoyahkan untuk merai juara I atau II LPJ 2020. Karena Kresna milik H Harnadi MJ BF Sidoarjo yang menempati posisi ke III hanya mengantongi 29 poin, jika menembus juara I saja masih memiliki 52 poin, itupun tidak mampu mengejar jika Lamborgini masuk 3 besar atau diposisi ke IV.

Masuknya peserta dari luar Jatim di LPJ bukan masalah karena sesuai aturan menurut Puji peserta bebas (tidak harus Jatim), dengan kelas yang dilombakan kelas utama tanpa batasan nilai dengan tiket maksimal Rp. 125.000,- sedangkan kelas madya batas nilai maksimal 43¾ dengan bendera 5 warna harga tiket maksimal Rp. 100.000,- yang menggunakan sistem 4 babak dan menerjunkan juri Jawa Timur atau juri undangan di luar Jatim.

Puji menambahkan regristrasi burung & check ring wajib disaksikan atau diketahui bidang lomba pengcab atau pengda. burung yang sudah memiliki poin di kelas utama putaran I, dilarang pindah kelas madya tetapi burung yang sudah memilki poin di kelas madya diputaran I, diijinkan pindah naik naik kelas utama dengan poin Nol atau kosong (poin di madya hilang). AB-UTE


Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar