PEKALONGAN, agrobisburung.com – Tujuan untuk menjadi yang terbaik di sebuah gelaran adalah target utama para pemain di setiap turun lomba, itu pasti dan tak bisa dipungkiri. Untuk bisa mewujudkan semua itu harus ada beberapa aspek yang harus dipenuhi antara lain mempunyai kualitas burung yang mumpuni untuk bersaing dengan lawan-lawanya, kekompakan team untuk mengatur jadwal dan kelas apa saja yang akan diikuti dan masih banyak lagi aspek yang harus di penuhi sebuah tim untuk bisa berkibar dan menjadi juara.

Pencapaian Raja Tega di kelas Panglima (36G)

AB-GALEH BF tim kecil asal kota batik Pekalongan yang terkenal dengan penangkaran murai batu berkualitas ini mencoba untuk memenuhi beberapa aspek yang tertulis di atas. Ďengan beberapa amunisi andalannya seperti Raja Tega dan Pesona 56, dengan leader Bambang Arianto(Bambang Galeh) di bantu beberapa crewnya percaya diri merangsek masuk di sela sela tim besar yang meramaikan dunia burung berkicau ini. Dua amunisi andalanya dan beberapa pelapisnya yang minggu kemarin turun dalam gelaran PBI BOLALI#1 dan meraih beberapa podium salah satunya meraih predikat double winner, kini kembali berulah di lomba burung berkicau Piala Pahlawan 5 Minggu (1/11) di Andang Pangeran Purwokerto gawe dari Radjawali Indonesia.

Silahturahmi Bambang Galeh Di Lintas EO

Meski belum bisa memenuhi target setidaknya kedua aminisi andalanya bisa membikin bangga dengan torehan Raja Tega menduduki posisi 3 besar di kelas Panglima (36G) dengan bandrol tiket 1. Sedangkan di tiket 500K kelas Radjawali (36G) Raja Tega menduduki posisi 4 dan Pesona 56 diposisi ke 5. “Lawan lawannya cukup berat, dari berbagai blok di pulau jawa datang semua, beruntung Raja Tega dan Pesona 56 masih bisa memberikan suguhan yang menarik dan saya sangat puas, terima kasih untuk semua crew AB-GALEH BF sudah berjuang dari awal sampai akhir” Seloroh Bambang Galeh.

Dengan keberhasilannya kali ini Bambang Galeh membuktikan bahwa tim kecil asuhannya bisa eksis di lintas EO dan tidak hanya terpaku pada satu organisasi saja. Ditanya tentang jadwal selanjutnya yang akan dikunjungi, belum bisa memastikan secara pasti dan akan melihat kondisi gaco gaconya dulu. “Di depan Event besar banyak menanti, tapi saya belum tau mau kemana melihat kondisi burung dulu saja, kasihan mereka (burung) bukan robot yang siap digunakan kapan saja” tutup Bambang Ariyanto. AB-AGU

Tinggalkan Komentar